Page 304 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 304

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                        Untuk meliput berita selama masa pergolakan pada awal jaman
                Indonesia Merdeka di Surabaya diperlukan keberanian dan kelincahan.
                Wartawan muda Sutomo menyadari hal ini, dan ia sering keluar masuk
                kampung  untuk  memburu  berita.  Dia  juga  masuk  di  kalangan  atas,
                termasuk  para  menteri  di  Jakarta.  Dengan  demikian,  Sutomo
                mengetahui  perkembangan  masyarakat  dalam  menangapi  berita
                proklamasi  kemerdekaan  Indonesia.  Dia  termasuk  orang  pertama  di
                                                                    63
                Surabaya yang mendengar berita Proklamasi di Domei,  yang kemudian
                bersama teman wartawan disebarluaskan ke seluruh lapisan masyarakat.
                        Pada  akhir  September  1945,  Sutomo  ikut  dipilih  massa  untuk
                memimpin penguasaan gudang senjata Jepang di Don Basco Sawahan.
                Penyerahan senjata Jepang itu akhirnya ditangani oleh M.Yasin, sebagai
                                                                        64
                wakil  resmi  pemerintah  Republik  Indonesia  di  Surabaya.   Ketika  PRI
                terbentuk,  Sutomo  dipilih  menjadi  Kepala  Markas  Kenpeitai  tanggal  1
                Oktober  1945.  Saat  penggempuran  asrama  Angkatan  Laut  Jepang
                (Marine Kaigun) Gubeng, Sutomo pergi ke Jakarta. Di sana di bertemu
                beberapa tokoh nasional, antara lain Mr. Kasman Singodimejo. Dalam
                suatu  rapat  KNIP  di  Menteng  Raya 31,  Sutomo memberikan  petunjuk
                bagaimana  cara  menguasai  persenjataan  Jepang  seperti  yang  telah
                dilakukan  oleh  Arek-arek  Surabaya.  Dengan  demikian,  Arek-arek
                Surabaya  telah  mempelopori  aksi-aksi  pengampilalihan  kekuasaan,
                sebagaimana diamanatkan oleh Proklamasi. Hal itu dilaksanakan dalam
                tempo  yang  sesingkat-singkatnya,  dan  berhasil.  Pada  kesempatan
                bertemu  dengan  Presiden  Sukarno  dan  Mr.  Amir  Syaifuddin,  Sutomo
                mengemukakan  merasa  cemas  melihat  keganasan  NICA  dan  kaki
                tangannya  terhadap  penduduk  Jakarta.   Ia  mengusulkan  agar
                                                          65
                dikobarkan  semangat  rakyat  melawan  NICA  lewat  pemancar  radio.
                Gagasan  itu  disetujui  oleh  Menteri  Penerangan  Amir  Syaifuddin,  asal
                bukan radio milik resmi pemerintah Republik Indonesia.
                                                                    66
                        Pada  pertengahan  September  1945  para  karyawan  "Ensuiko
                Seito  Kaisha"  di  Herenstraat  (Jalan  Rajawali)  Surabaya  di  bawah
                pimpinan  Sumarno  dan  Harsono  Cokrosuwarno,  mengadakan  aksi
                pemakaian lencana Merah Putih. Ensuiko Seito Kaisha waktu itu dikuasai
                oleh  Jepang.  Sumarno  adalah  bekas  anggota  Gerindo.  Pada  akhir
                September 1945 Sumarno dan Amiaji atas nama karyawan melakukan
                aksi  pengambilalihan  Kantor  Gula  "Ensuiko  Seito  Kaisha".  Namanya
                diganti  Kantor  Gula  dan  Perkebuanan  Sejahtera.  Kemudian  diteruskan
                mengambil  alih  pabrik  gula  Jombang,  Madiun  dan  Wlingi.  Sebelum



                292
   299   300   301   302   303   304   305   306   307   308   309