Page 309 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 309

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                merelay  langsung  dari  Surabaya.  Atas  panggilan  Bung  Tomo,  semua
                pemuda asal Surabaya langsung bergegas kembali, sekalipun tugasnya
                             71
                belum selesai.
                        Rakyat  di  Sulawesi  selalu  mengikuti  Radio  Pemberontakan,
                kemudian ikut mengobarkan perjuangan di sana seperti di Palopo dan
                Makale (Tanah Toraja). Selain Ktut Tantri, beberapa orang yang simpati
                kepada  perjuangan  rakyat  Indonesia  diminta  untuk  berpidato
                menerangkan  perjuangan  rakyat  Indonesia  kepada  bangsanya.  Yang
                diminta  antara  lain  Konsul  Swiss,  Konsul  Turki,  T.D.  Kundan,  ketua
                perhimpunan bangsa India di Surabaya.
                        Menurutkan  pengalamannya  dalam  membantu  siaran  Radio
                Pemberontakan  Ktut  Tantri  dalam  bukunya    Revolusi  di  Nusa  Damai
                mengatakan,

                               "  …  aku  pergi  menemui  konsul-konsul  asing  dan
                        perwakilan  diplomatik  atau  perwakilan  dagang  negara-negara
                        asing  bersedia  membantu  mengisi  siaran  malam  itu  sebagai
                        protes  terhadap  pengeboman.  Aku  mendorong  mereka,  agar
                        menyiarkan  pendapat  negara  mereka  masing-masing  tentang
                        tindakan   Inggris.   Semua    menyanggupi.     Malam     itu
                        berkumandanglah  suara kami  di  udara,  dan  akibatnya  meluas.
                        Pemancar-pemancar  di  negara  lain  yang  menangkap  siaran  ini
                        menyiarkan  kembali  kepada  para  pendengarnya.  Surat  kabar
                        dari  pelbagai  negara  berjauhan  membuat  teksnya  dan
                        memasukkannya dalam tajuk rencana. Protes yang paling keras
                        di  antara  semua  yang  interviu  adalah  dari  Rusia  Putih.  Ya,
                        pemboman      Surabaya     merupakan      titik-balik   dalam
                        perkembangan Revolusi Indonesia. Dan bagiku pun adalah titik-
                        balik.  Sebelum  ini,  kalau  aku  berada  dipemancar  ban  lengan
                        tidak kupakai. Tapi mulai dari saat itu aku tidak pernah kelihatan
                        tanpa  ban  itu  :  '  Merdeka  atau  mati  '.  Berjalan  terus  dengan
                        bangga, tak gentar dan tak menghiraukan diri sendiri. Aku akan
                        tetap  dengan  rakyat  Indonesia,  kalah  atau  menang.  Sebagai
                        seorang   perempuan     Inggris   barangkali   akan    dapat
                        mengimbangi  perbuatan  sewenang-wenang  yang  dilakukan
                        oleh  orang  sebangsaku  dengan  berbagai  jalan  yang  dapat
                        kukerjakan.






                                                                                 297
   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313   314