Page 314 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 314

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia



                5.18. Gerakan Buruh

                        Kaum  buruh  adalah  kelompok  sosial  berdasarkan  jenis
                pekerjaan,  yaitu  mereka  yang  bekerja  di  pabrik  atau  perusahaan.  Di
                Surabaya,  di  samping  preman  (orang  bekerja  secara  bebas),  buruh
                merupakan kelompok yang menonjol. Hal itu sesuai dengan kedudukan
                Surabaya  sebagai  pusat  perusahaan,  perdagangan  dan  industri.  Di
                antara  mereka  ada  yang  bekerja di  sektor   perdagangan,  perusahaan,
                indistri,  pengangutan  atau  transportasi,  pelabuhan  minyak,  angkatan
                laut,  penerbangan  dan  lain-lain.  Ada  buruh  yang  telah  membentuk
                organisasi seperti Barisan Buruh Minyak (BBI), Serikat Chauffeur, Serikat
                Jongos  dan  sebagainya.  Pada  umumnya  kemampuan  ekonominya
                rendah,  sesuai  pendidikan  mereka yang  juga  rendah.  Oleh  karena  itu,
                kelompok  buruh  secara  sosial  yang  sangat  peka  terhadap  perubahan.
                Apalagi perubahan yang menyangkut faktor produksi, faktor mati hidup
                kaum buruh. Buruh memiliki peranan penting dalam menunjang lancar
                tidaknya perekonomian negara, yang pada akhirnya akan berpengaruh
                pula terhadap politik.
                        Perubahan  ketatanegaraan  akibat  kekalahan  Jepang  dan
                diproklamasikannya    kemerdekaan     Republik    Indonesia   segera
                menyadarkan  buruh  dalam  hubungannya  dalam  pembelaan  negara
                sesuai dengan tugas mereka di sektor produksi. Semangat buruh segera
                terbakar  karena  memang  nasibya  yang  berpuluh-puluh  tahun  tertidas
                dan terkungkung di bawah kekuasaan penjajahan baik Belanda maupun
                Jepang.  Datangnya  kemerdekaan  berarti  datangnya  jaman  dan
                kehidupan baru yang merdeka, bebas dari segala macam  penindasan,
                penghisapan dan penguasa penjajahan.
                        Namun demikian, sebelum cita-cita itu tercapai rakyat Surabaya
                yang  terdiri  dari  berbagai  lapisan  dan  kelompok  masyarakat  dengan
                serempak  bangkit  siap  sedia  untuk  membela  dan  mempertahankan
                Negara  Republik  Indonesia.  Tidak  terkecuali  dari  kalangan  buruh.
                Kelompok  Barisan  Buruh  Indonesia  (BBI)  yang  dipimpin  oleh  Syamsu
                Harya  Udaya,  kemudian  membentuk  beberapa  pasukan.  Salah  satu  di
                antaranya dipimpin oleh R. Kunkiyat, seorang bekas Digulis dan bekas
                Syodanco Peta Surabaya. Sebagai seorang bekas anggota Peta, Kunkiyat
                mula-mula  bermaksud  membantu  BKR  Kota,  tetapi  ia  diminta  oleh
                kawan-kawanya untuk melatih pasukan BBI. Kunkiyat melatih pasukan
                itu  dan  sekaligus memipinnya.  Anggota  pasukan terdiri  dari  karyawan
                Aniem  (PLN  sekarang),  Kereta  Api  dan  Pabrik  Gas.  BBI  bermarkas  di
                Hotel Simpang. Kekuatan pasukannya terpencar di tiga tempat, yaitu di
                Simpang,  di  Stasiun  Pasarturi,  dan  Gemblongan. Mereka yang  terlatih




                302
   309   310   311   312   313   314   315   316   317   318   319