Page 315 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 315
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
dan bersenjata berjumlah kurang lebih 150 orang. Pasukan lainnya yang
berada di bawah naungan BBI adalah Penerbangan Angkatan Laut
Surabaya (PALS).
PALS dibentuk secara resmi di GNI Bubutan pada akhir
September 1945. Anggotanya terdiri dari para karyawan Pangkalan
Udara Angkatal Laut Morokrembangan. Pangkalan udara ini pada
jaman Hindia Belanda dikuasai oleh Marine Luchtvaart Dienst (MLD) dan
kesatuan Marine Vliegkamp Morokrembangan (MVKM). Pada jaman
Jepang dikuasai oleh Kaigun Kokusyo yang dipimpin oleh Shiina,
sedangkan bengkelnya dikuasai oleh Katahira Butai.
Kekuatan PALS mula-mula kurang lebih 400 orang, kemudian
ditambah bekas pasukan heiho yang menggabungkan diri berjumlah 1
peleton atau kira-kira 50 orang. Senjata yang dimiliki 125 karaben. Pada
akhir Oktober PALS diperintahkan oleh Ketua KNI Karesidenan Dul
Arwono, untuk meninggalkan Morokrembangan. Dul Arwono datang di
Morokrembnagan beserta dua perwira Angkatan Laut Inggris dan T.D.
Kundan sebagi penterjemah. Tanpa membantah sepatahpun, mereka
taat terhadap perintah. PALS memindahkan alat-alat dan mesin-mesin
vital yang berguna bagi perjungan ke luar Morokrembangan.
Di Pangkalan Undara Perak, juga dalam bulan September,
dibentuk Angkatan Muda Penerbangan Surabaya Indonesia (AMPI).
Anggota AMPI yang terdiri dari karyawan dan pemuda di sekitar Perak
sejumlah satu Baralyon. Organisasi ini di pimpin oleh Riamun dan
Sulaiman, yang kemudian menggabungkan diri kepada TKR. AMPI tidak
masuk naungan BII. Di lain pihak, masih juga di Pangkalan Udara Perak,
dibentuk juga Penerbangan Angkatan Oedara Suarabaya (PAOS) yang
dipimpin oleh Sumarno. Kekuatan PAOS terbatas pada karyawannya
dalam naungan BII, lengkap diperkuat dengan satu mitraliur. Markas
mereka terletak di dekat Stasiuan Gubeng dan dipimpin oleh
Muhammad Ali.
5.19. Penataran Angkatan Laut.
Pada jaman Hindia Belanda, di sebelah timur muara Kalimas,
dibangun suatu pangkalan armada, diberi nama Marine Etablissement,
sebagai kumpulan perbengkelan untuk memperbaiki dan membuat
sarana dan prasarana kelautan, terutama kapal. Karena banyaknya jenis
303