Page 306 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 306
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pada malam hari tanggal 13 Oktober 1945 berkumpullah
kembali anggota-anggota pucuk pimpinan pemberontakan di Jalan
Biliton No. 7. Beberapa tenaga baru tampak hadir, antara lain Usman,
Subejo, Sujarwo dan Kandar (Brewok). Acara pertemuan pertama kali
adalah pembagian pekerjaan. Segala sesuatu harus dikerjakan dengan
segera dan diselesaikan secepat-cepatnya, yang senantiasa dituntut oleh
tiap-tiap revolusi. Asmanu, Usman, Hernowo dan beberapa orang
lainnya diserahi kewajiban membakar semangat rakyat di kampung-
kampung menelanjangi politik kolonial Belanda yang disembunyikan di
belakang kedok Serikat, keamanan dan perdamaian.
Sebagian dari mereka segera menuju ke berbagai karesidenan di
Jawa Timur dan kemudian berhasil membentuk persiapan pimpinan
pemberontakan rakyat setempat di daerah yang mereka kunjungi. Di
kampung-kampung dalam kota Surabaya segera disusun pimpinan
pemberontakan, yang sebagian besar terdiri dari orang-orang
terkemuka dan terkenal sebagai ―jago‖ di kalangan rakyat kampung
masing-masing.
Sumarno menggerakkan kekuatan pegawai perkebuanan dan
pabrik bekas kaum penjajah, dengan maksud untuk dapatnya
mempergunkan tenaga pegawai tersebut guna membumihanguskan
perkebuanan dan pabrik bila Belanda ternyata mengganggu kedaulatan
Republik Indonesia. Sementara Abdullah ditugaskan mendampingi yang
berhasil merebut kekuasaan atas pelabuhan di Jawa Timur dari tangan
Jepang, terutama pangkalan Angakatan Laut di Surabaya. Sujarwo dan
kawan-kawan menuju ke pasar untuk memberikan penjelasan kepada
para pedagang dan penjual makanan tentang arti ―boycott‖ terhadap
kaki tangan NICA. Semua penjual makanan dan bahan makanan di kota
Surabaya dan sekitarnya dapat dipergerakkan serentak untuk tidak
melayani kebutuhan orang-orang NICA, alias bersedia untuk tiap waktu
tidak lagi menjual barang-barang dagangan mereka kepada
pengganggu-pengganggu Republik Indonesia.
Sutomo sendiri diwajibkan untuk tetap mendekati dan ikut
menyusun organisasi pertempuran yang terdiri atau dipelopori oleh
kusir dokar, supir becak dan pegawai pelbagai jawatan, yang di dalam
pertempuran melawan Jepang yang lalu telah terkenal sebagai ―jago-
jago‖ di kalangan mereka masing-masing.
294