Page 324 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 324

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                melalui AFNEI. Berkaitan dengan struktur perorganisasian NICA ini oleh
                Nyonya Dekker dijelaskan sebagai berikut.
                    NICA  dipimpin  oleh  Letnan  Gubernur  Jenderal  H.J.  van  Mook.  Di
                    bawah  terdapat  CCO  NICA  (Chief  Commanding  Officer  NICA)
                    merangkap  Gubernur,  Conica  (Commanding  Officer  NICA)
                    merangkap Residen dan seterusnya. Bentuk pemerintahan tersebut
                    dilaksanakan  di  daerah-daerah  Kalimantan  dan  Indonesia  bagian
                    timur  (Gewest Borneo en de Grote Oost), yaitu  daerah  yang telah
                    diduduki oleh Amerika dan Australia SWPC.
                    Sedang  di  pulau  Jawa  dan  Sumatra  karena  kekuasaan  Republik
                    Indonesia paling kuat, maka kekuasaan sipilnya merupakan cabang
                    dari  kekuasaan  militernya,  yang  susunannya  terdiri  dari  AMACAB
                    (Allied Militery Civil Affair Branch). Di bawah terdapat CCO AMACAB
                    (Chief  Commanding  Officer  Amacab)  merangkap  Gubernur,  CO
                    AMACAB  (Commanding  Office  Amacab)  merangkap  Residen.
                    Kemudian  setelah  sekutu  (Inggris)  meninggalkan  Jawa  nama
                    AMACAB diganti dengan Tijdelijke Bestuursdients.
                                                                   77
                        Baru  dua  hari  Patterson  mendarat  di  Jakarta  pada  tanggal  18
                September  1945,  para  intelijennya  yang  bergabung  dalam  Mastiff
                Carbolic  telah  mendarat  dengan  parasut  di  lapangan  Gunungsari
                Surabaya dengan kedok RAPWI yang sesungguhnya tiga hari kemudian
                yakni tanggal 21 September 1945 baru tiba. Menyusul Captain Huiyer
                muncul pada tanggal 23 September 1945.
                        Sebagian besar dari rombongan yang tiba dalam waktu sepekan
                itu  orang  Belanda.  Ada  seorang  Dokter  Indonesia,  Dokter  Rubiono.
                Belanda  dengan  berkedok  RAPWI  ternyata  merupakan  perintis  (fore
                runner)  NICA  yang  dengan  sekuat  tenaga  dan  secepatnya  berusaha
                menegakkan    kembali  kekuasaan  Belanda  di  Indonesia.  Hal  ini  dapat
                dibuktikan  dengan  adanya    ―briefing  khusus‖  yang  diberikan  kepada
                anggota  RAPWI.  Tugas  samaranya  adalah  mengurusi  masalah  bekas
                tawanan  interniran,  tetapi  yang  terpenting  dengan  topeng  RAPWI
                mereka diberi tugas untuk mendapatkan informasi atau keterangan dan
                cara-cara agar tentara Belanda dapat segera mendarat di Indonesia di
                samping  juga  diperintahkan  menyabot  berita-berita  Proklamasi
                Kemerdekaan Indonesia.
                                       78
                        Perkiraan  pihak  Sekutu  bahwa  mereka  masih  akan  mampu
                menangani  situasi  di  Indonesia  sampai  pasukan  Sekutu  mampu
                menggantikan  kedudukan  Jepang  meleset  karena  harus  menghadapi




                312
   319   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329