Page 325 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 325

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                kenyataan  pahit  berupa  perlawanan  rakyat  yang  semakin  sengit  dan
                meluas dipelosok Indonesia. Pada tanggal 18 September 1945, dua hari
                setelah mendaratnya Patterson, Sekutu telah menyiarkan larangan untuk
                mengadakan  rapat  raksasa,  membawa  senjata  bagi  bangsa  Indonesia
                dan  pengibaran  bendera  Merah  Putih.  Larangan  itu  merupakan
                penghinaan  bangsa  Indonesia,  apalagi  yang  harus  melaksanakan
                                          79
                perintah itu adalah Jepang.
                        Menghadapi  pengumuman  yang  menjengkelkan  itu,  rakyat
                Jakarta  memutuskan  untuk  menyelenggarakan  rapat  raksasa  di
                Lapangan  Ikada  pada  tanggal  19  Agustus  1945  sebagai  protes.
                Diperjuangkan  rapat  itu  jangan  sampai  gagal.  Meskipun  di  bawah
                tekanan yang sangat berat dari tentara Jepang yang masih bersenjata
                lengkap  di  tambah  dengan  pasukan  tank  yang  mengawasi  Lapangan
                Ikada dengan ketat, pada tanggal 19 September 1945 rakyat berkumpul
                melimpah ruah. Dalam lautan manusia itu Bung Karno hanya berpidato
                secara  singkat.  Dimintanya kepercayaan,  dukungan  dari rakyat kepada
                pemerintah  dengan  jalan  memenuhi  perintahnya  serta  tunduk  dan
                                                               80
                disiplin. Setelah itu rapat bubar dengan tenang.  Rapat samodera 19
                September  1945  di  Ikada  itu  adalah  manifestasi  pertama  yang
                menunjukkan  kewibawaan  Pemerintah  Republik  Indonesia  kepada
                rakyatnya.  Merupakan  kemenangan  moral  yang  sangat  besar  bagi
                bangsa  Indonesia.   Pada  hari  yang  sama  di  Surabaya  juga  terjadi
                                  81
                peristiwa perobekan bendera di Yamato Hoteru.
                        Pada  hari  berikutnya,  tanggal  20  September  1945,  Inggris
                memerintahkan  Jepang  untuk  tetap  bertanggung  jawab  dalam
                peralihan  ketertiban  dan  keamanan.  Pihak  Jepang  juga  diwajibkan
                melarang adanya rapat-rapat raksasa seperti yang terjadi di Ikada, dan
                boleh mengambil kekerasan bila di perlukan. Dalam rapat yang sulit itu
                pada  tanggal  21  September  1945  Tentara  ke  16  menyelenggarakan
                rapat  staf.  Rapat  staf  itu  sampai  pada  suatu  kebijaksanaan,  bahkan
                untuk  memulihkan  kehormatan  Jepang,  lebih  aman  bila  segera
                didomilisikan.  Dengan  demikian  nama  baik  Jepang  dapat  ditegakkan.
                Dalam  rapat  itu  staf  Tentara  Darat  Jepang  ke  16  mengambil
                kebijaksanaan sebagai berikut :

                      Indonesia merdeka lebih baik bagi kedudukan Jepang, terutama
                        Tentara ke 16. Pelaksanaan dan penarikan pasukan Jepang oleh
                        Sekutu  di  usahakan  secepatnya,  sehingga  pasukan  Inggris
                        maupun Jepang dapat secepatnya meninggalkan Indonesia, dan






                                                                                 313
   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330