Page 350 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 350
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Kongres mengesahkan terbentuknya dewan-dewan wilayah
untuk Jawa Barat (Jakarta), Jawa Tengah bagian utara (Semarang), Jawa
Tengah bagian Selatan (Yogyakarta), Jawa Timur bagian Barat (Malang),
Jawa Timur bagian Timur (Surabaya), kepulauan Sunda Kecil (Denpasar),
Sumatera Selatan (Palembang), dan Borneo (Banjarmasin). Menurut
anggaran dasarnya, Pesindo dibentuk atas dasar kedaulatan rakyat
berusaha yang memanfaatkan semua kesempatan untuk mempercepat
terwujudnya masyarakat sosialis Indonesia melalui cara radikal. Akan
tetapi, untuk kasus di Sunda Kecil, sikap dan gerakan Pesindo lebih
diwarnai cara-cara damai dan demokratis serta konstitusional. Gerakan
perlawanan mereka terfokus pada kekuasaan eksternal asing dan
mendukung kekuasaan baru negara RI.
Hal ini terjadi karena perjuangan Pemuda, khususnya yang
tergabung dalam Pesindo, tidak berhadapan dengan kekuatan sosial-
politik tradisional, tepatnya raja-raja swapraja, yang sejak awal
mendukung Republik. Di samping itu, masih kuatnya ikatan tradisional
raja dan rakyat sebagai ikatan patron-klien juga turut berkontribusi bagi
12
proses yang damai. Dengan demikian, dorongan ke arah terjadinya
revolusi sosial untuk menumbangkan kekuasaan raja-raja swapraja tidak
pernah terjadi di Sunda Kecil, baik pada awal maupun selama periode
13
revolusi Indonesia.
Dalam rangka menata pemerintahan propinsi di Sunda Kecil,
beberapa institusi mulai dibentuk. Untuk bidan legislatif, KND Propinsi
dibentuk dengan ketuanya I. B. Putra Manuaba, seorang nasionalis
moderat generasi tua. KND di daerah-daerah segera menyusul
pembentukannya di seluruh Bali, selanjutnya di daerah-daerah pulau
14
ke arah timur. Pada Oktober 1945, seorang utusan dari pemerintah
propinsi di Singaraja, H. Tedjokusumo, datang membawa pesan dari
Gubernur Mr. I Gst. Ketut Pudja dan Ketua KND I.B. Putra Manuaba
agar KND di Lombok segera dibentuk. Instruksi ini segera dilaksanakan,
dan KND Lombok berdiri dengan diketuai I Made Putu Wiria.
KND Sumbawa dibentuk di kesultanan Bima dengan Ishak
Abdullah sebagai kertua dan M. Tajeb sebagai wakil. Menandai
pembentukannya, Sang Merah Putih dikibarkan untuk pertama kalinya
pada tanggal 31 Oktober 1945. Proses di atas kemudian diikuti dengan
pembentukan KND di kesultanan Sumbawa dan Dompu. Tiga minggu
setelah pengibaran bendera merah putih, raja Bima, Sultan Salahuddin
338