Page 83 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 83

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                        Sayangnya,  ketika  PPKI  (Panitia  Persiapan  Kemerdekaan
                Indonesia)  melakukan  sidang  pada  bulan  Agustus  di  Jakarta,  tokoh-
                tokoh  utama  PPPK  yang  telah  bertungkuslumus  menggerakan  dan
                mempersiapkan  kemerdekaan  di  Sumatera  tidak  diikutsertakan.  Tidak
                diketahui  dengan  pasti  alasan  absennya  ―empat  serangkai  Sumatera‖
                tersebut dalam rapat PPKI itu. Hanya ada dua ―isu‖ yang berkembang
                saat  itu:  pertama,  Tentara  ke-25  menghalang-halangi  keberangkatan
                Mohammad  Syafei  atau  pucuk  pimpinan  PPPK  Sumatera  untuk
                menghadiri sidang PPKI; dan kedua penunjukan wakil Sumatera dalam
                sidang tersebut ditentukan oleh Singapura atau Jakarta (dengan alasan,
                Singapura  atau  Jakarta  tidak  percaya  kepada  para  pemimpin  yang
                dibesarkan  oleh  Tentara  ke-25  yang  terlalu  condong  kepada
                Sumatera).  Wakil-wakil Sumatera yang mengikuti sidang PPKI adalah
                          11
                Mr.  Abdul  Abbas,  seorang  wakil  PPPK  dari  Lampung  (yang  namanya
                nyaris  tidak  pernah  terdengar  pada  panggung  politik  Sumatera
                sebelumnya),  serta  Mr.  T.M  Hassan  dan  dr.  Moh.  Amir.  Dua  utusan
                yang  disebut  terakhir  cenderung  dikelompokan  sebagai  kaum
                cendekiawan dan tidak merupakan anggota PPPK. Kedua utusan yang
                disebut  terakhir  ini  juga  nyaris  tidak  terlibat  dalam  berbagai  upaya
                persiapan kemerdekaan di Sumatera sebelumnya.
                                                               12
                        Pengiriman  tiga  wakil  yang  diluar  dugaan  di  atas  juga
                melahirkan  (diiringi)  pula  oleh  beberapa  keputusan  yang  cukup
                mengejutkan.  Ketika  Jakarta  memutuskan  Sumatera  menjadi  satu
                propinsi, maka yang dipilih menjadi gubernurnya adalah Mr. T.M. Hasan
                                                   13
                dan wakilnya adalah dr. Moh. Amir.  Keputusan mengejutkan lainnya
                adalah menjadikan Medan sebagai ibu kota provinsi.
                                                                  14
                        Perubahan yang drastis itulah yang mengawali era proklamasi di
                Sumatera. Tidak itu saja, ada banyak perubahan lain di Sumatera saat
                itu. Berbagai perubahan tersebut tentu diawali oleh penyebaran berita
                proklamasi dan adanya respon warga Sumatera terhadap berita itu.


                2.2. Penyebaran dan Respon Terhadap Berita Proklamasi

                        Berita proklamasi diketahui dalam waktu yang sangat berbeda di
                berbagai  kota  (daerah)  di  Sumatera.  Ada  kota  (daerah)  yang
                mengetahuinya  pada  waktu  yang  relatif  bersamaan  dengan
                diproklamirkannya  kemerdekaan  tersebut,  tetapi  ada  pula  yang
                mengetahuinya beberapa hari bahkan hingga dua sampai tiga minggu



                                                                                  71
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88