Page 84 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 84

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                setelah itu. Perbedaan tidak hanya berbeda dari sisi waktu diketahuinya
                berita  proklamasi,  tetapi juga  dari  cara memperoleh  berita proklamasi
                tersebut. Ada daerah/warga daerah yang mengetahuinya dari pegawai
                PTT,  penyiar  radio,  informasi yang  disampaikan oleh  orang/warga  lain
                secara  perseorangan  (yang  telah  mengetahui  lebih  dahulu),  atau
                diketahui melalui perayaan hari besar keagamaan (perayaan Hari Raya
                Idul Fitri). Perbedaan juga telihat dari respon yang diberikan oleh warga
                daerah  terhadap  berita  proklamasi.  Ada  warga  daerah  yang  langsung
                mempercayai  berita  tersebut  dan  ada  pula  yang  meragukan,  bahkan
                ada yang tidak menyukai Indonesia merdeka.
                        Ada  lima  latar  belakang  utama  yang  menyebabkan  terjadinya
                berbagai  perbedaan  di  atas.  Pertama,  kontrol  yang  ketat  oleh  bala
                tentara Jepang terhadap semua aktivitas (politik) daerah/warga daerah;
                kedua,  perbedaan  kesempatan  dari  masing-masing  daerah/warga
                daerah  untuk  mendapatkan  akses  informasi;  ketiga,  perbedaan
                psikologis daerah/warga daerah dalam menyikapi/mengambil keputusan
                yang berskala besar dan berdampak masif, tegasnya perbedaan ―darah
                dan semangat‖ dari kaum muda serta ―kematangan dan kedewasaan‖
                dari kaum tua. Keempat, perbedaaan keterlibatan daerah/warga daerah
                dalam  berbagai  peristiwa  yang  berkaitan  dengan  perjuangan
                kemerdekaan  pada  masa  Jepang;  kelima,  sikap  kelompok-kelompok
                masyarakat  yang  memiliki  hubungan  istimewa  dengan  penjajah
                (Belanda).


                2.3. Penyebarluasan Berita Proklamasi
                        Secara  umum,  sejak  tanggal  15  Agustus  warga  Sumatera
                terisolasi dari dunia luar. Sejak saat itu, warga pulau tersebut tidak bisa
                lagi  mendengar  berita,  karena  ―Radio  Sumatera‖  dan  radio-radio  di
                keresidenan  tiba-tiba  menghentikan  siarannya.  Para  pegawainya
                diliburkan. Di sisi lain warga tetap dilarang mendengarkan siaran radio
                asing  (sekutu).  Surat  kabar  juga  tidak  terbit  lagi. Walaupun demikian,
                penguasa Jepang, terutama di tingkat Gunsekanbu atau pada beberapa
                Shu masih mengizinkan beberapa pegawai Kantor Berita Domei untuk
                tetap  beraktivitas  guna  menerima  berita  dan  beberapa  pegawai
                sejumlah radio keresidenan masuk kantor (walaupun tidak ada siaran).
                Sikap  seperti  inilah  yang  akhirnya  memberi  peluang  bagi  sebagian
                warga Sumatera mengetahui berita proklamasi.



                72
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89