Page 87 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 87
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
pulau itu yang pertama menerima berita proklamasi kemerdekaan
tersebut adalah Sulaiman.
Seperti disebut di atas, A.K. Gani juga berperan dalam
menginformasikan berita kemerdekaan kepada pemimpin politik di
Aceh, yakni Teuku Nyak Arif. Namun berbeda dari informasi yang
disampaikan kepada Sudarsono (di Jambi) dan Sulaiman (di Bangka-
Belitung), berita proklamasi disampaikan kepada Teuku Nyak Arief
hampir satu minggu kemudian.
Peranan orang perseorangan juga terlihat dari penyebarluasan
berita proklamasi di Lampung. Salah seorang tokoh masyarakat yang
berjasa menginformasikan berita kemerdekaan di daerah paling selatan
Sumatera ini adalah Amir Hasan. Sosok yang juga menjabat sebagai
Kepala Penerangan Lampung Shu ini menyebarluaskan berita proklamasi
segera setelah dia kembali dari Jakarta. Sosok lain yang membawa dan
mempertegas informasi proklamasi kemerdekaan di Lampung Mr. Abdul
Abbas. Figur yang menjadi salah seorang wakil Sumatera dalam sidang
PPPKI ini menyebarluaskan berita proklamasi segera setelah dia kembali
dari Jakarta via Palembang (24 Agustus 1945).
Kenyataan yang sama juga berlaku di Tapanuli. Warga Sibolga
mengetahui berita proklamasi dari Hadely Hasibuan yang membawa
berita kemerdekaan tersebut dari Jakarta. Kebetulan dia baru datang
dari Jakarta dengan menumpang sebuah kapal kecil pada tanggal 26
Agustus 1945. Di Tarutung, ibu kota Tapanuli Shu, berita
23
kemerdekaan resmi diketahui oleh dr. F.L. Lumbang Tobing tanggal 27
Agustus dan informasi itu dia peroleh dari T.M. Moh. Hassan, Gubernur
Sumatera yang baru saja menempuh perjalanan panjang dari
Palembang sekembalinya dari Jakarta.
24
Seperti di beberapa kota atau daerah lain, sesungguhnya berita
proklamasi telah didengar oleh beberapa warga kota Medan pada
tanggal 17 Agustus. Mereka mendapat informasi tersebut melalui radio
yang luput dari penyegelan Jepang. Namun mereka tidak mempunyai
kekuatan atau kemauan untuk menyebarluaskannya. Seperti yang akan
25
diuraikan pada bagian berikut nanti, di samping sikap represif Jepang,
pada saat proklamasi kemerdekaan dikumandangkan sekutu (dan juga
Belanda) telah mulai masuk ke kota tersebut, serta ada pula sebagian
warga masyarakat Sumatera Timur (kalangan kerajaan dan bangsawan)
75