Page 122 - Educational HYpnosis
P. 122

Educational Hypnosis (2018)
                                                                Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
                                                                                Zonahypnosis.wordpress.com

                  e.  Mempertahankan Kongruensi

                  Yang  dimaksud  dengan  kongruensi  disini  adalah  adanya  kesesuaian  antara  kita
                  dengan siswa, baik secara verbal maupun non-verbal. Kongruensi disini juga bisa
                  berarti  kesesuaian  antara  unsur  verbal  dan  unsur  non-verbal  kita  dalam
                  menyampaikan informasi. Juga, kongruensi dapat berarti kesesuaian antara unsur
                  verbal siswa dan unsur non-verbalnya di dalam menyampaikan atau merespons
                  sebuah informasi. Intinya, kongruensi adalah ketika kita berada di suatu  situasi
                  yang  sesuai,  baik  secara  emosional  maupun  secara  fisik  dan  kita  mampu
                  mempertahankan konsistensi kesesuaian tersebut.

                         Di  antara  tiga  jenis  kongruensi  disini,  kita  dapat  mengontrol  dua  di
                  antaranya, yakni kongruensi antara kita dengan siswa dan juga kongruensi antara
                  unsur  verbal  dan  non-verbal  yang  ada  pada  kita  dalam  menyampaikan  atau
                  merespons informasi.

                         Jika  Anda  masih  ingat  prinsip  NLP  bahwa  kita  tidak  dapat  tidak
                  berkomunikasi,  maka  Anda  akan  menyadari  bahwa  seringkali  komunikasi  verbal
                  yang kita lakukan tidak bersesuaian dengan sinyal non-verbal yang kita tunjukkan
                  atau  yang  tampak  karena  pengaruh  dorongan  bawah  sadar.  Ini  tentunya
                  menunjukkan tidak kongruennya unsur verbal dan non-verbal pada diri kita saat
                  berkomunikasi.  Dengan  demikian,  kejujuran  verbal  dan  non-verbal  sangat

                  dibutuhkan untuk membangun kongruensi ini. Jika kita jujur, maka apa yang kita
                  sampaikan secara verbal akan bersesuaian dengan apa yang ditampilkan melalui
                  sinyal non-verbal kita. Ini juga berarti ketika tidak terjadi kongruensi antara apa
                  yang dikatakan secara verbal oleh siswa dan sinyal non-verbal yang ditunjukkan
                  oleh  siswa  merupakan  tanda  adanya  ketidakjujuran  atau  ketidaksesuaian
                  informasi.

                         Kita  juga  harus  menjaga  kongruensi  antara  kita  dengan  siswa.  Kita
                  melakukan matching agar kita dapat membangun kongruensi antara kita dengan
                  siswa. Pentingnya membangun kongruensi antara kita dengan siswa adalah agar
                  outcome dari komunikasi dapat dicapai. Dengan demikian, mengetahui outcome
                  yang  kita  harapkan  dari  komunikasi  tersebut  sangat  penting,  agar  kita  tidak
                  melakukan  hal-hal  yang  dapat  menyebabkan  outcome  tersebut  tidak  tercapai
                  (salah  satu  penyebabnya  adalah  tidak  kongruennya  dan  tidak  konsistennya  kita
                  dengan outcome tersebut).

                  f.  Fleksibilitas dan Berpikir Positif

                  Sebagaimana yang telah diketahui bahwa fleksibel merupakan salah satu prinsip
                  NLP dan begitu pula dengan berpikir positif. Dalam berkomunikasi dengan Ahmad
                  di  atas,  selain  menjaga  kongruensi,  Anda  harus  senantiasa  fleksibel.  Jika  cara
                  yang  Anda  gunakan  belum  berhasil,  maka  gunakan  cara  lain;  itulah  makna
                  fleksibel di dalam NLP. Dengan keterampilan berbahasa yang kita miliki, tentu saja


                                                            115
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127