Page 85 - Microsoft Word - Lestari_Modul Ajar MK_Tanpa Kunci Jawaban
P. 85

85




                         Pendidikan. Tujuan pendidikan pada zaman ini adalah agar generasi
                  muda  dapat  mencari  nafkah,  membela  diri,  hidup  bermasyarakat,  taat

                  terhadap  adapt  dan  terhadap  nilai-nilai  religi  (kepercayaan)  yang  mereka

                  yakini.  Karena  kebudayaan  masyarakat  masih  bersahaja,  pada  zaman  ini
                  belum ada lembaga pendidikan formal (sekolah).

                         Pendidikan  dilaksanakan  dalam  lingkungan  keluarga  dan  dalam
                  kehidupan  keseharian  masyarakat  yang  alami.  Kurikulum  pendidikannya

                  meliputi  pengetahuan,  sikap  dan  nilai  mengenai  kepercayaan  melalui

                  upacara keagamaan dalam rangka menyembah nenek moyang, pendidikan
                  keterampilan  mencari  nafkah  (khususnya  anak  laki-laki)  dan  pendidikan

                  hidup  bermasyarakat  serta  bergotong  royong  melalui  kehidupan  riil  dalam

                  masyarakat.  Pendidik  terutama  adalah  para  orangtua,  dan  secara  tidak
                  langsung adalah para orang dewasa di dalam masyarakatnya. Sekalipun ada

                  yang belajar kepada empu, apakah kepada pandai besi atau kepada dukun

                  jumlahnya sangat terbatas, utamanya adalah anak mereka sendiri.
                  2.  Zaman Kerajaan Hindu-Budha

                         Latar  Belakang  Sosial  Budaya.  Nenek  moyang  kita  pada  zaman  ini

                  umumnya tinggal di daerah subur dekat pesisir pantai. Mereka melakukan
                  hubungan perdagangan dengan orang-orang dari India yang singgah dalam

                  perjalanannya. Hubungan dagang semakin lama semakin meningkat. Seiring

                  dengan  itu  ke  dalam  masyarakat  kita  masuklah  kebudayaan  yang  dibawa
                  oleh orang-orang India. Antara lain berupa bahasa, tulisan, agama, termasuk

                  juga sistem pemerintahan yang berlaku di India.

                         Masuknya pengaruh kebudayaan tersebut di atas telah menimbulkan
                  perubahan keadaan sosial-budaya masyarakat setempat. Para ketua adat di

                  negeri kita zaman itu lambat laun berusaha menyamai raja di India. Diantara
                  para ketua adat ada yang dinobatkan atau menobatkan diri menjadi raja-raja

                  lokal.  Struktur  sosial  yang  pada  awalnya  bersifat  egaliter  (tidak  mengenal

                  stratifikasi  sosial  yang  tegas)  juga  turut  berubah.  Maka  timbullah  dua
                  golongan  manusia,  yaitu:  golongan  yang  dijamin  dan  golongan  yang

                  menjamin.  Raja  dengan  para  pegawainya  berstatus  sebagai  yang  dijamin,

                  sedangkan rakyat jelata berstatus sebagai yang menjamin. Sebagaimana di
                  India, terdapat stratifikasi sosial berdasarkan kasta, yakni: kasta Brahmana,
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90