Page 107 - Pengawasan-Mutu-Pangan_SC
P. 107

  Pengawasan Mutu Pangan  




               5.    Record  dibuat,  secara  manual  atau  dengan  instrumen,  selama  manufaktur  yang
                     menunjukkan bahwa semua langkah yang diperlukan oleh prosedur dan instruksi pada
                     kenyataannya yang diambil dan bahwa kuantitas dan kualitas produk itu seperti yang
                     diharapkan.  Penyimpangan  yang  diteliti  dan  didokumentasikan.  Record  manufaktur
                     (termasuk  distribusi)  yang  memungkinkan  sejarah  lengkap  dari  sebuah  batch  untuk
                     ditelusuri dipertahankan dalam bentuk dipahami dan mudah diakses.

               B.    FILOSOFI GMP

                     Tujuan penerapan GMP dapat dicapai dengan memperhatikan filosofi GMP, yaitu hanya
               dari bahan baku yang bermutu baik, diolah secara cermat, dan dilakukan pada lingkungan
               yang terkontrol, maka akan dihasilkan produk yang memenuhi standar mutu dan jaminan
               keamanan pangan.

               C.    PELAKSANAAN GMP

                     Berdasarkan filosofi GMP, ada 3 (tiga) komponen GMP yang harus diperhatikan agar
               dapat menghasilkan produk yang memenuhi standar mutu dan jaminan keamanan, yaitu 1)
               Bahan baku yang bermutu baik; 2) Lingkungan kerja yang terkontrol; dan 3) Cara pengolahan
               yang cermat.

               1.    Bahan Baku yang Bermutu Baik
                     Hanya  dari bahan  baku yang  bermutu  baik  dapat  diperoleh produk  akhir  yang  baik.
               Penilaian  terhadap  bahan  baku dapat didasari dengan penilaian  secara fisik,  kimiawi,  dan
               mikrobiologis. Beberapa kriteria penilaian bahan baku adalah dari mana bahan baku berasal?;
               bagaimana  cara  panennya?;  bagaimana  cara  penanganan  awalnya?;  dan  bagaimana  cara
               penanganan selama pengangkutan?
                     Informasi mengenai sumber asal dari bahan baku sangat menentukan mutu. Bahan baku
               yang  berasal  dari  daerah  tercemar  kemungkinan  besar  sudah  mengalami  pencemaran.
               Sayuran yang dipanen dari lokasi yang tercemar limbah pabrik cenderung mengandung logam
               berbahaya. Contoh, pada tanaman kangkung yang mempunyai sifat sebagai penyaring biologis
               akan  mampu  menyerap  logam  berat  dari  perairan  sekitarnya.  Dengan  demikian,  pada
               tanaman kangkung yang dipanen di daerah aliran limbah industri akan mengandung logam
               berat  yang  berasal  dari  limbah  tersebut  dengan  konsentrasi  beberapa  kali  lebih  tinggi
               dibandingkan  konsentrasi  di  sekitarnya.  Ikan  yang  sengaja  dipelihara  atau  ditangkap  dari
               perairan yang tercemar juga diketahui mengandung bahan pencemar yang sama. Contoh,
               kerang  atau  keong  yang  bersifat  filter  biologis  akan  memiliki  kecenderungan  dagingnya
               mengandung  bahan  pencemar  lebih  tinggi  dibandingkan  konsentrasi  bahan  tersebut  di
               lingkungannya.
                     Pilihlah  bahan  baku  yang  berasal  dari  daerah  yang  diketahui  tidak  tercemar.  Hal  ini
               dilakukan  untuk  memperkecil  risiko  mendapatkan  bahan baku  berkualitas  rendah.  Hewan




                                                           100
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112