Page 103 - Pengawasan-Mutu-Pangan_SC
P. 103
Pengawasan Mutu Pangan
Topik 2
Good Manufacturing Practices
/ GMP
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk melindungi konsumen, salah satu
upaya Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) adalah melaksanakan tugas
pemerintah di bidang pengawasan obat dan makanan sesuai ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku. Pendekatan pengawasan obat dan makanan mempunyai aspek
permasalahan dengan dimensi yang sangat luas dan kompleks. Pengawasan tidak dapat
dilakukan hanya pada produk akhir yang ada di masyarakat, tetapi harus dilakukan sejak awal
proses mulai bahan baku, proses produksi, produk setengah jadi, produk jadi sampai produk
tersebut beredar dimasyarakat.
Menyadari permasalahan makanan yang sangat kompleks, maka pendekatan sistem
pengawasannya dikembangkan menjadi 3 (tiga) yaitu 1) Sistem pengawasan Produsen, 2)
Sistem Pengawasan pemerintah, dan 3) Sistem pengawasan Konsumen. Sesuai peraturan
perundangan yang berlaku, produsen bertanggung jawab atas mutu dan keamanan produk
yang dihasilkannya. Oleh karena itu, produsen harus memiliki pengawasan internal atau
manajemen pengawasan mutu yang dapat mendeteksi mutu produk sejak awal proses hingga
produk akhir (final product) dan beredar di pasaran.
Pemerintah melalui Badan POM melakukan pengawasan (pre-marketing) antara lain
melakukan penilaian keamanan pangan dengan cara pendaftaran produk dalam negeri (MD)
dan produk luar negeri (ML). Penilaian dilakukan dengan mengevaluasi komposisi, cara
produksi, hasil analisa dan penilaian label, serta penyuluhan keamanan pangan baik kepada
produsen, importir, maupun konsumen. Pengawasan dapat dilakukan oleh konsumen dengan
cara meningkatkan kepedulian akan mutu dan keamanan terhadap makanan yang
dikonsumsinya. Upaya pencegahan setelah produk beredar di pasaran (post-marketing)
dilakukan dalam rangka melindungi masyarakat dari produk yang tidak memenuhi standar
mutu dan persyaratan kesehatan. Badan POM senantiasa melakukan pengawasan terhadap
produk yang telah beredar di pasaran dan iklan pangan, antara lain dengan sampling dan
monitoring iklan pangan.
Umumnya karakteristik mutu, seperti keamanan pangan dan nilai gizi menjadi dasar
pemilihan suatu produk pangan. Dengan demikian, di dalam memproduksi suatu produk
pangan perlu dipertimbangkan komposisi bahan baku, cara pengolahan dengan
memperhatikan sifat fisiko-kimia serta pengaruh pengolahan terhadap nilai gizi produk yang
dihasilkan. Oleh karena itu, produsen seharusnya menerapkan standar prosedur pengolahan
seperti Good Manufacturing Practices (GMP), Good Laboratory Practices (GLP), Hazard
Analytical Control Ponits (HACCP), ISO, dan lain-lain, ternyata belum sepenuhnya menerapkan
prinsip-prinsip tersebut.
Masalah keamanan pangan masih merupakan masalah penting dalam bidang pangan di
Indonesia, dan perlu mendapat perhatian khusus dalam program pengawasan pangan.
Pengawasan pangan yang mengandalkan pada uji produk akhir (final product) tidak dapat
mengimbangi kemajuan yang pesat dalam industri pangan, dan tidak dapat menjamin
96