Page 129 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 129
yang digunakan dalam probiotik adalah dari golongan Lactobacillus
(Lactobacillus fermentum, Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus
acidophilus), dan Bacillus (B. subtilis, B. clausii, B. cereus, B. coagulans dan
B. licheniformis).
sedangkan menurut Linggarjati dkk (2013), kelompok bakteri yang
termasuk probiotik antara lain Bacillus sp., Photobacterium sp., dan
Lactobacillus sp. Lactobacillus merupakan mikroba yang memberikan
efek menguntungkan bagi kesehatan, flora normal pada saluran
pencernaan dan menstimulasi sistem kekebalan tubuh (isolauri, et al.,
2007), sementara Bacillus adalah memiliki aktivitas proteolitik yang
tinggi(Liu et al.,2013).
Penggunaan probiotik dalam bidang perikanan dilakukan dengan
menambahkan probitik dalam media budidaya (air) atau dicampurkan
ke dalam pakan. aplikasi probiotik tidak hanya berfungsi sebagai agen
biokontrol untuk mengurangi serangan penyakit atau bioremediasi
untuk memperbaiki kualitas lingkungan, tetapi dapat meningkatkan
nilai nutrisi pakan dan laju penyerapan nutrien sehingga memungkinkan
udang mencapai pertumbuhan maksimum.
aplikasi bakteri probiotik dapat dilakukan dengan pakan buatan
dan pengkayaan pakan alami (rengpipat, et al., 1998). Beberapa
hasil penelitian menunjukkan probiotik cair mampu meningkatkan
produktifitas dalam budidaya udang.
Produk probiotik dalam sediaan cair ternyata menghadapi sejumlah
tantangan, salah satunya adalah kendala distribusi dan penyimpanan
skala besar yang tidak memadai untuk probiotik cair. sehingga
berdasarkan hal tersebut, mulai muncul inovasi produk probiotik dalam
sediaan kering (powder) sehingga dapat didistribusikan lebih jauh antar
pulau, efisien tempat penyimpanannya dan memiliki daya simpan yang
lebih lama (Andriani dan Safitri, 2016).
Kailasapathy (2002) menyatakan bahwa untuk menstabilkan sel,
meningkatkan kelangsungan hidup dan stabilitas bakteri dalam
produksi, penyimpanan, serta pencernaan dapat dilakukan dengan
teknik enkapsulasi (penyalutan dengan bahan pembawa).
Penyediaan probiotik sediaan kering dilakukan dengan menggunakan
teknologi spray drying, dimana pengeringan dilakukan dengan
o
temperatur pengering relatif tinggi dengan suhu inlet 110 C dan suhu
o
outlet 68 C, waktu pengeringan singkat, dan produk akhir berupa bubuk
stabil (hayati dkk, 2011).
BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG 115