Page 14 - Tenggelamnya Kapal
P. 14
Setelah itu Base pergi ke dalam, maksudnya ialah hendak membuka peti itu.
Tapi bukanya tidak sembarang buka rupanya. Dia seorang perempuan tua yang penuh
takhyul, sebelum dibuka dibakarnya dahulu kemenyan, bercampur dengan setanggi Mengkasar.
Setelah dibukanya, dikembangkannya beberapa helai wang kertas di muka Zainuddin. Zainuddin
heran, karena wang itu tidak seribu lagi, tetapi sudah hampir dua ribu rupiah.
"Mengapa jadi sebanyak ini, mak Base?"
"Mamak perniagakan, dan beruntung. Cuma dari keuntungan itulah pembayari wang
sekolahmu."
"Ah, dengan apakah jasa mamak kubalas," ujar Zainuddin. "Balasnya hanya satu, bacakan surat
Yasin tiap-tiap malam Jum'at kalau mamak meninggal dunia pula."
Zainuddin mendekat kepada orang tua itu, diciumnya keningnya: "Perempuan yang bahagia,
moga-moga Allah melindungimu!" katanya.