Page 219 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 219

kedua orang tuanya dibunuh, hanya saudara perempuannya yang selamat. Karena
                 penderitaan yang dialami, maupun penderitaan banyak orang di sekitarnya, ia sampai
                 pada suatu kesimpulan bahwa bahkan dalam situasi yang paling sengsara, menyiksa,
                 tidak manusiawi sekalipun, kehidupan tetap dapat bermakna. Kesimpulan ini pada
                 akhirnya dikembangkan menjadi pendekatan ”logoterapi” untuk menolong orang
                 lain.
                    Logoterapi berasal dari kata logos (bahasa Yunani) yang berarti ”makna” dan juga
                 ”rohani” (spiritualitas), sedangkan terapi berarti ”penyembuhan” atau ”pengobatan”.
                 Logoterapi secara umum dapat dideskripsikan sebagai suatu pertolongan yang
                 mengakui adanya dimensi spiritualitas pada manusia di samping dimensi ragawi
                 dan kejiwaan. Logoterapi berpandangan bahwa makna hidup dan hasrat untuk hidup
                 bermakna merupakan motivasi utama manusia guna mencapai suatu taraf kehidupan
                 bermakna yang diinginkannya.
                 Konsep Logoterapi
                    Ketiga asas itu tercakup dalam konsep logoterapi mengenai eksistensi manusia
                 dan makna hidup sebagai berikut.
                 1.   Dalam setiap keadaan, termasuk dalam penderitaan sekalipun, kehidupan ini
                    selalu mempunyai makna.
                 2.   Kehendak untuk hidup bermakna merupakan motivasi utama setiap orang.
                 3.   Dalam batas-batas tertentu manusia memiliki kebebasan dan tanggung jawab
                    pribadi untuk memilih, menentukan, dan memenuhi makna, serta tujuan hidupnya.
                 4.   Hidup bermakna diperoleh dengan jalan merealisasikan tiga nilai kehidupan,
                    yaitu nilai kreatif, nilai penghayatan, dan nilai bersikap.

                    Menurut Victor Emil Frankl makna hidup merupakan proses penemuan suatu
                 hakikat yang sangat berarti bagi individu. Pencarian makna hidup pada tiap orang
                 berbeda, ini merupakan alasan yang mendasar dari tiap individu. Makna hidup
                 dapat dicapai dari nilai kreatif, penghayatan, dan bersikap. Nilai kreatif mengilhami
                 individu untuk menghasilkan, menciptakan, dan mencapai sukses di dalam suatu
                 pekerjaan. Sedang nilai penghayatan mencakup pengalaman positif seperti cinta
                 dan penghargaan terhadap keindahan. Akhirnya nilai bersikap membawa seseorang
                 kepada pilihan bersikap terutama terhadap kondisi negatif yang tidak dapat dihindari,
                 misalnya realitas ketidakadilan.
                    Selanjutnya, menurut Frankl individu akan dipandu oleh suara hati secara intuisi
                 untuk menemukan makna hidup yang sebenarnya. Keadaan mendesak sering kali
                 mempengaruhi seseorang dalam mencapai makna hidup. Sebagian besar orang
                 menemukan makna hidup bergantung pada sikap individu terhadap keadaannya.
                    Dalam Man’s Search for Meaning, Frankl mengatakan, ”Tidak terlalu penting
                 apa yang kita harapkan dari kehidupan, melainkan yang penting ialah apa yang
                 diharapkan oleh kehidupan dari kita. Kita harus berhenti bertanya apakah makna






                                                 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
                                                                                        211
   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224