Page 223 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 223

Di dalam iman Kristen, penemuan makna hidup dapat ditemukan pada pribadi
                 Yesus sebagai pemberi makna hidup manusia. Tuhan Yesus, Sang Guru Agung yang
                 selalu mengasihi dan mengajarkan kasih kepada sesama manusia, mengajarkan kepada
                 kita bagaimana menemukan makna hidup. Yesus mengatakan, ”Karena barangsiapa
                 mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa
                 kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang
                 memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat
                 diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Mat. 16: 25–26). Yesus rela kehilangan
                 nyawa-Nya dalam menjalankan tugas Bapa-Nya yang di surga. Karena itulah maka
                 hidup-Nya menjadi bermakna. Ketika kita juga menerapkan kasih di dalam kehidupan
                 kita, maka tujuan hidup kita pun akan tercapai.

                    Beberapa makna hidup tersebut sebagai berikut.
                 1.  Makna ditentukan oleh lingkup situasi yang merupakan pengalaman dasar dalam
                    kebermaknaan di sekolah, terutama dalam proses pengajaran dan pembelajaran.
                 2.  Makna bagi remaja di sekolah dapat diwujudkan melalui berbagai hal yang
                    berbeda. Hal tersebut dapat diungkapkan melalui berbagai kecerdasan (kecerdasan
                    majemuk) yang sekaligus sebagai talenta karunia Tuhan untuk dikembangkan.
                    Jadi, ungkapan atau aktualisasi diri tersebut tidak harus diseragamkan.
                 3.  Motivasi belajar siswa ternyata merupakan faktor utama yang cukup bermakna
                    dalam menentukan keberhasilan studinya. Kadar motivasi tersebut ditentukan
                    oleh sejauh mana kebermaknaan bahan pelajaran maupun kegiatan pembelajaran
                    dari siswa yang bersangkutan. Maka, kebermaknaan bahan pelajaran maupun
                    proses belajar siswa memiliki peran yang sangat signifikan dalam keberhasilan

                    belajar para siswa.
                 4.  Bahan pelajaran maupun kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi
                    para siswa, apabila hal tersebut dihubungkan dengan pengalaman, perhatian,
                    minat siswa dan masa depannya.
                 5.  Di lingkungan sekolah, siswa merupakan subjek yang utama. Dengan demikian,
                    dalam proses belajar mengajar di sekolah, siswa tidak boleh menjadi objek
                    belaka. Para siswalah yang menentukan kebermaknaan proses belajar mengajar
                    di sekolah.
                    Dengan demikian dapat disimpulkan bagaimana kita memahami dan menghayati
                 lingkungan sekolah bagi kita, sangat tergantung dari tujuan dan pilihan kita. Apakah
                 lembaga sekolah hanya sekadar tempat untuk mengisi waktu dalam kehidupan ini,
                 atau untuk mengikuti keinginan orang tua, ataukah menjadi wahana yang bermakna
                 bagi pengembangan kehidupan, juga bagi Tuhan dan sesama.
                 Kegiatan 4: Merangkai Kata

                    Siswa diminta untuk memahami dan memaknai rangkaian kata-kata indah
                 tentang arti hidup karya Andar Ismail. Siswa dapat memilih beberapa arti hidup yang






                                                 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
                                                                                        215
   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228