Page 163 - kebudayaan
P. 163

1.  Balasan Puisi M. Natsir untuk Hamka
            Dua tahun kemudian, tepatnya pada 23 Mei 1959, M. Natsir membalas
            puisi Hamka dengan puisi berjudul “Daftar.” Namun, artikel ini tidak
            membahas balasan puisi yang ditulis M. Natsir kepada sahabatnya,
            Hamka.

                Daftar
                Saudaraku Hamka

                Lama, suaramu tak kudengar lagi
                Lama…
                Kadang-kadang,
                Di tengah-tengah si pongah mortar dan mitralyur
                Dentuman bom dan meriam sahut-menyahut
                Kudengar, tingkatan irama sajakmu itu
                Yang pernah kau hadiahkan kepadaku

                Entahlah, tak kunjung namamu bertemu di dalam
                “Daftar”
                Tiba-tiba,
                Di tengah-tengah gemuruh ancaman dan gertakan,
                Rayuan umbuk dan umbak silih-berganti
                Melantang menyambar api kalimah hak dari mulutmu
                Yang biasa bersenandung itu
                Seakan tak hiraukan olehmu bahaya mengancam

                Aku tersentuh
                Darahku berdebar                                                Buku ini tidak diperjualbelikan.
                Air mataku menyemak,
                Girang, diliputi syukur
                Pancangkan!
                Pancangkan olehmu, wahai Bilal!
                Pancangkan panji-panji kalimah tauhid




          150    Narasi Kebangsaan dalam ...
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168