Page 166 - kebudayaan
P. 166
Murry, J. M. (1976). The problem of style. New York: Oxford University
Press.
Najib, E. A. (2017). Cita-Cita Nabi Muhammad. Diakses pada 2 Februari
2019 dari https://www.caknun.com/2017/cita-cita-muhammad.
Noer, D. (1983). Yamin dan Hamka: Dua jalan menuju identitas Indonesia.
Dalam A. Reid & D. G. Marr (Ed.), Dari Raja Ali Haji hingga Hamka:
Indonesia dan masa Lalunya. Jakarta: Grafiti Press.
Raben, R. (2011). Bangsa, daerah, dan ambiguitas modernitas di Indonesia
tahun 1950-an. Dalam S. Van Bemmelen & R. Raben (Ed.), Antara
daerah dan negara Indonesia tahun 1950-an. Jakarta: KITLV Jakarta
dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Ratna, N. K. (2004). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra dari
strukturalisme hingga postrukturalisme perspektif wacana naratif.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudarsono, J. (2011). Isi ulang keindonesiaan: Strategi memperkokoh
nasionalisme dan ketahanan budaya Indonesia. Dalam T. J. Lan &
M.A Manan (Ed.), Nasionalisme dan ketahanan budaya di Indonesia:
Sebuah tantangan. Jakarta: LIPI Press dan Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
Suryami. (2018). Motinggo Busje dan puisi-puisinya: Kajian religiositas.
Dalam S. D. Damono (Ed.), Jejak pengarang dalam sastra Indonesia
(1880–1980). Jakarta: LIPI Press dan Badan Pengembangan dan
Pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Buku ini tidak diperjualbelikan.
Yudiono, S. K. (2009). Pengkajian kritik sastra Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Waluyo, H. J. (1987). Teori dan apresiasi puisi. Jakarta: Erlangga.
Wiyaya, Rony. (tanpa tahun). Biografi Buya Hamka. Diakses pada 8
Februari 2019 dari http://bio.or.id/biografi-buya-hamka.
“Kepada Saudaraku M. Natsir“ ... 153