Page 165 - kebudayaan
P. 165

Dalam menunjukkan kecintaannya pada tanah air, sebagian besar diksi
            Hamka bernuansa Islami. Hal ini mengingat bahwa Hamka meru-
            pakan ulama besar Indonesia, begitu juga dengan M. Natsir. Hamka
            dan M. Natsir sama-sama memandang sejarah Indonesia melalui
            prisma Islam. Dengan demikian, tendensi yang disampaikan Hamka
            kepada pembaca atau penikmat puisinya adalah sebuah pituah/petuah
            buya kepada pengikutnya, bahwa apa pun yang dilakukan manusia
            di dunia fana ini adalah demi mencari rida Tuhan Yang Mahakuasa,
            untuk menuntut ridho Illahi.

            DAFTAR PUSTAKA
            Alim, Syahirul. (2018). Maulid, Pesan Politik, dan Cita-Cita Keumatan
                 Nabi Muhammad.  kumparan.com. Diakses pada tanggal 15 Mei
                 2020  dari  https://kumparan.com/syahirul-alim1526287359707/
                 maulid-pesan-politik-dan-cita-cita-keumatan-nabi-muhammad-
                 1542724166042756102.
            Burton, S. H. (1977). The criticism of poetry. Singapore: Longman Group
                 Limited.
            Beggy. (2013). Natsir & Hamka: Sahabat hingga akhir hayat”. Diakses 30
                 Januari 2019 dari http://jejakislam.net/natsir-hamka-sahabat-hingga-
                 akhir-hayat
            Damono, S. D. (1978). Sosiologi sastra: Sebuah pengantar ringkas. Jakarta:
                 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
            Hamka. (2016). Pandangan hidup muslim. Depok: Gema Insani.
            Husaini, A. (2014). 57 tahun pidato Natsir tentang sekuralisme (1). Diakses
                 pada 18 Mei 2020 dari https://www.hidayatullah.com/kolom/catatan-
                 akhir-pekan/read/2014/11/08/32899/57-tahun-pidato-natsir-tentang-
                 sekularisme-1.html.                                            Buku ini tidak diperjualbelikan.
            Mangunwijaya, Y.B. (1988). Sastra dan Religiositas. Yogyakarta: Kanisius.
            Mubarok, M. S. (tanpa tahun). Puisi buya Hamka kepada M Natsir yang
                 baru dibalas dua tahun kemudian”. Diakses pada tanggal 10 Februari
                 2019 dari https://bersamadakwah.net/puisi-buya-hamka-kepada-m-
                 natsir-yang-baru-dibalas-dua-tahun-kemudian.





          152    Narasi Kebangsaan dalam ...
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170