Page 180 - kebudayaan
P. 180

makna puisi, benturan ini sedang dilakukan—mungkin boleh disebut
              didramatisasi—bagi masyarakat.

                  Buah Rindu II
                  Datanglah engkau wahai maut
                  Lepaskan aku dari nestapa
                  Engkau lagi tempatku berpaut
                  Di waktu ini gelap gulita.


                  Kicau murai tiada merdu
                  Pada beta bujang Melayu
                  Himbau punguk tiada merindu
                  Dalam telingaku seperti dahulu.


                  Tuan aduhai mega berarak
                  Yang meliputi dewangga raya
                  Berhentilah tuan di atas teratak
                  Anak langkat musafir lata.


                  Sesaat, sekejap mata beta berpesan
                  Padamu tuan aduhai awan
                  Arah menatah tuan berjalan
                  Di negeri manatah tuan bertahan?

                  Sampaikan rinduku pada adinda
                  Bisikan rayuanku pada juita
                  Liputi lututnya muda kencana
                  Serupa beta memeluk dia                                       Buku ini tidak diperjualbelikan.

                  Ibu, konon jauh tanah selindung
                  Tempat gadis duduk berjuntai
                  Bunda hajat hati memeluk gunung
                  Apatah daya tangan tak sampai
                  Elang, Rajawali burung angkasa




                                                       Amir Hamzah dan ...  167
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185