Page 188 - kebudayaan
P. 188

BAB X

              Kebangsaan pada Era Kolonial:
              Hikayat Siti Mariah Karya Haji Mukti

              Jonner Sianipar









              A.  Roman Hikayat Siti Mariah, Politik Etis, dan Tanam
                  Paksa
              Roman Hikayat Siti Mariah (HSM) karangan Haji Mukti merupakan
              peninggalan karya sastra pra-Indonesia yang terlupakan dari masa
              kolonial. Itulah pendapat Pramoedya Ananta Toer tentang roman
              ini. Roman HSM pertama kali terbit sebagai cerita bersambung di
              surat kabar Medan Priyayi, Bandung, pimpinan R.M. Tirto Adhi
              Soerjo. Penerbitannya selama dua tahun, yakni mulai 7 November
              1910 sampai dengan 6 Januari 1912. Seluruh arsip terbitan pertama
              itu tidak pernah lagi ditemukan dan tidak jelas apakah masih utuh,
              rusak, atau telah jadi debu. Untungnya, setelah 50 tahun, roman HSM
              diterbitkan lagi dalam bentuk cerita bersambung selama hampir tiga  Buku ini tidak diperjualbelikan.
              tahun, yakni Desember 1962 sampai dengan September 1965 di harian
              Lentera Bintang Timur, Jakarta, dengan Piet Santoso Istanto sebagai
              editor. Tinggalan terbitan Lentera Bintang Timur itulah yang kemudian
              diupayakan oleh Pramoedya Ananta Toer (Pram) untuk diterbitkan






                                                                          175
   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193