Page 191 - kebudayaan
P. 191

Belanda juga membuka lembaga-lembaga pendidikan formal mulai
            tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Sekolah-sekolah itu, selain
            untuk kalangan Eropa (penjajah) juga untuk kalangan terjajah atau
            bumiputra. Pendirian sekolah-sekolah itu sebenarnya bertujuan untuk
            kepentingan pemerintah Belanda. Misalnya, untuk meningkatkan
            keterampilan atau keahlian pegawainya dan untuk memelihara
            tertib susila atau moral pegawai Belanda. Akan tetapi, keberadaan
            sekolah-sekolah itu berdampak positif pula bagi rakyat terjajah karena
            telah menumbuhkan literasi di kalangan masyarakat terjajah yang
            diharapkan dapat meningkatkan perikehidupan mereka.
                Pada  masa  kolonial,  Belanda  mendirikan  sekolah-sekolah
            mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Ada sekolah tingkat
            dasar untuk golongan pribumi yang disebut Hollandsch Inlandsch
            School (HIS), sekolah Hollands Chinese School (HCS) khusus untuk
            anak-anak Tionghoa di Hindia Belanda,  dan sekolah  Europese
            Lagere School (ELS) untuk golongan orang-orang Eropa di Hindia
            Belanda. Sekolah-sekolah lanjutan juga dibuka. Tahun 1903 Belanda
            membuka sekolah Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO) atau
            sekolah kejuruan setingkat SLTP di Bandung dan Yogyakarta, seperti
            Hoogere Burger School (HBS). Sekolah setingkat SLTA yang disebut
            Algemeen Metddelbare School (AMS) didirikan di Batavia (Jakarta),
            Bandung, dan Solo. Ada juga sekolah-sekolah berbahasa daerah,
            seperti Sekolah bumiputra (Inlandsch School), Sekolah Desa (Volksch
            School), dan sekolah lanjutan Sekolah Desa (Vervolksch School). Selain
            itu, ada Sekolah Peralihan (Schakel School), yakni sekolah lanjutan
            untuk sekolah desa berbahasa Belanda, sekolah Nederlandsche Indische   Buku ini tidak diperjualbelikan.
            Artsen School (NIAS), Technische Hoogere School (THS), dan School Tot
            Opleiding van Inlansche Artsen (STOVIA), yakni sekolah kedokteran.
                Pendirian lembaga-lembaga pendidikan formal oleh kolonial
            Belanda dari segi praksis berorientasi pada politik etis (Ethische
            Politiek) atau Politik Balas Budi Pihak Belanda (si penjajah) terhadap




          178    Narasi Kebangsaan dalam ...
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196