Page 192 - kebudayaan
P. 192
bumiputra di Hindia Belanda yang sedang dijajah. Menurut Simbolon
(2007:191–193), politik etis resmi diterapkan tahun 1901 ketika Ratu
Wilhelmina dalam pidato kerajaan (troonrede) pada 17 September
1901 menyebutkan: “sebagai kekuasaan yang diilhami kekristenan,
Nederland merasa wajib terhadap Hindia-Belanda mendorong tim-
bulnya kesadaran, yang tecermin dalam seluruh kebijakan pemerintah,
bahwa Nederland memikul beban moril terhadap penduduk negeri
ini”. Ratu Wilhelmina memberi perhatian luar biasa besar terhadap
kesengsaraan penduduk bumiputra di Jawa dan memerintahkan
diadakan penelitian mengenai sebab-musababnya.
Politik etis merupakan gagasan kaum Etis yang dipelopori oleh
Pieter Brooshooft, seorang liberalis dan wartawan Koran De Locomo-
tief dan C.Th. van Deventer (politikus Belanda), tidak lama setelah
Ratu muda Wilhelmina naik takhta di usia 18 tahun. Dalam pidatonya
di hadapan parlemen Belanda, Ratu Wilhelmina menyerukan bahwa
pemerintah Belanda secara moral berutang budi (een eerschuld) ter-
hadap bangsa terjajah bumiputra di Hindia Belanda yang mengalami
program Tanam Paksa (Cultuurstelsel). Ratu Wilhelmina kemudian
menitahkan kebijakan politik etis yang terangkum dalam program
Trias van Deventer, yang mencakup tiga sektor, yaitu educatie (pen-
didikan), irrigatie (irigasi atau pengairan), dan emigratie (imigrasi
atau–perpindahan penduduk). Edukasi dilakukan dengan memperluas
pendidikan dan pengajaran bagi kalangan pribumi atau bumiputra.
Irigasi bentuknya membangun dan/atau memperbaiki pengairan
dan bendungan untuk keperluan pertanian, sedangkan imigrasi
dijalankan dengan mengajak penduduk untuk pindah bermukim Buku ini tidak diperjualbelikan.
atau transmigrasi. Kenyataannya, kebijakan irigasi dan imigrasi telah
disalahgunakan oleh pemerintah Belanda di lapangan. Irigasi diba-
ngun untuk keperluan pengairan perkebunan-perkebunan tebu milik
Belanda, terutama di Pulau Jawa. Sementara itu, imigrasi dilakukan
dengan memindahkan penduduk ke daerah perkebunan Belanda
Kebangsaan pada Era ... 179