Page 29 - kebudayaan
P. 29

royong” guna kepentingan kerajaan. Dasa merupakan pajak tenaga
            perorangan, sedangkan calagara merupakan pajak tenaga kolektif. Jadi,
            rakyat diwajibkan untuk bekerja di ladang, sawah, serang besar (ladang
            milik kerajaan yang hasilnya dipersembahkan untuk upacara-upacara
            resmi), mengukuhkan tepian sungai, menggali saluran (marigi), me-
            ngandangkan ternak, memasang ranjau tajam, membendung sebagian
            alur sungai untuk menangkap ikan (ngikis), menjala, menarik jaring,
            memasang jaring, menangguk ikan, merentang jaring, serta kewajiban
            lainnya untuk kepentingan negara.
                Selain pajak negara ini, rakyat diharapkan “jangan marah-marah,
            jangan pura-pura mau, jangan resah, jangan uring-uringan.” Seba-
            liknya, pekerjaan tersebut harus dikerjakan dengan senang hati dan
            tanpa pamrih. Artinya, sejak zaman dahulu masyarakat Sunda telah
            memiliki kesadaran untuk patuh dan taat terhadap negara karena
            kepatuhan dan ketaatan rakyat tersebut akan kembali kepada rakyat
            melalui sistem ketatanegaraan yang stabil sehingga masyarakat di-
            harapkan memiliki sikap yang ramah, sabar, dan tidak mudah terbawa
            emosi ketika menjalankan kewajiban sebagai warga negara.
                Teks  Sanghyang Siksakandang Karesian  (SSK) secara umum
            berisi gambaran pedoman moral untuk kehidupan bermasyarakat
            pada masanya, termasuk ilmu yang harus dikuasai sebagai bekal ke-
            hidupan sehari-hari. Penuturannya berpijak pada kehidupan di dunia
            dalam negara. Dalam teks SSK tergambar bahwa masyarakat Sunda
            abad ke-16 telah mengenal berbagai kelompok masyarakat dengan
            berbagai keahlian yang berbeda-beda. Sebagai contoh, disebutkan (a)
            bila ingin tahu tentang kesempurnaan di seluruh kerajaan, kemuliaan,   Buku ini tidak diperjualbelikan.
            keutamaan, kewaspadaan, keagungan, tanyalah raja; (b) bila ingin
            tahu tentang cara-cara mengukur tanah—seperti mengatur tempat,
            membagi-bagikan kepada seluruh rakyat, memberi tanda batas,
            meratakan, membersihkan lahan, mengukur, meluruskan, mengatur,
            bila tinggi didatarkan, bila rendah diratakan—dan segala macam




           16    Narasi Kebangsaan dalam ...
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34