Page 44 - kebudayaan
P. 44

adalah nilai budaya yang menurut Koentjaraningrat (1987) terdiri
              atas konsep yang hidup dalam alam pikiran masyarakat mengenai
              hal-hal yang dianggap amat mulia. Sistem nilai ini dijadikan orientasi
              dan rujukan dalam bermasyarakat.
                  Motif, tokoh, dan nilai dalam SPM yang dikaitkan dengan nilai
              kebangsaan itu sangat kontekstual akhir-akhir ini saat keberagaman
              (diversity) menjadi fokus dalam membina kesatuan. Wacana penguat-
              an rasa kebangsaan di negara ini muncul kembali karena pemerintah
              merasa ada beberapa usaha untuk menggoyang Negara Kesatuan Re-
              publik Indonesia (NKRI). Suasana ini terasa dalam politik pemilihan
              kepala daerah tahun 2016. Suku, agama, dan ras (SARA) yang semasa
              Orde Baru diikat erat, mulai mengendur pada masa reformasi hingga
              kini. Oleh sebab itu, timbul berbagai keresahan dan kekhawatiran
              akan adanya disintegrasi.
                  Dalam suasana seperti itu, muncul pemikiran penguatan rasa
              kebangsaan dengan mempelajari kembali ideologi negara, Pancasila,
              dan kewarganegaraan, hingga muncul istilah NKRI harga mati. Dalam
              kerangka ini, selayaknya penelusuran ide rasa  kebangsaan yang
              dulu pernah dicetuskan nenek moyang Indonesia perlu digali kem-
              bali untuk memperkuat rasa kebangsaan yang kini dianggap mulai
              memudar. Untuk itu, digunakan data naskah, yakni SPM yang sudah
              dialihaksarakan oleh Skinner (2008). Alih aksara tersebut dijadikan
              dasar untuk penelusuran ide-ide kebangsaan sebagai salah satu bentuk
              protonasionalisme. Buku ini dapat memberi sumbangan dalam upaya
              pelacakan asal-muasal kesadaran rasa kebangsaan. Hal itu sangat
              relevan dengan proses pengembangan dan pembinaan kehidupan
              berbangsa yang memang perlu terus-menerus dipupuk di tengah       Buku ini tidak diperjualbelikan.
              keberagaman identitas bangsa Indonesia.
                  Penelusuran  ide-ide  kebangsaan  yang  menjadi  akar  proto-
              nasionalisme itu berlatar belakang peristiwa awal abad ke-19 di
                Makassar yang diperlihatkan Kerajaan Gowa dalam melawan kolo-
              nialisme. Menurut Blaut (1989), kolonialisme bertujuan menguras



                                                 Kolonialisme dan Heroisme ...  31
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49