Page 49 - kebudayaan
P. 49

C.  Sultan Hasanuddin dan Karaeng Bonto Marannu
                versus Speelman
            Sultan Gowa, Sultan Hasanuddin, adalah raja yang tangguh karena
            mampu mengatasi beberapa kali serangan musuh, terutama Belanda.
            Dalam Mappangara (1990) dinyatakan bahwa Sultan Hasanuddin
            memiliki nama lengkap I Mallombassi Muhammad Bakir Daeng
            Mattawang Karaeng Bontomangape Sultan Hasanuddin Sobaya ri
            Gowa. Dia lahir pada 12 Januari 1631 dan wafat pada 12 Juni 1670.
            Dia adalah Sultan Gowa ke-16 dan pada saat menjadi raja, usianya
            masih 22 tahun. Dia memerintah di Kerajaan Gowa selama 17 tahun
            dari 1653–1670. Sultan Hasanuddin adalah anak seorang raja dan
            dia dipilih sebagai penerus karena memiliki banyak kelebihan dan
            pernah menjadi setingkat panglima perang (tumakajannangang).
            Pada saat dia naik takhta, Kerajaan Gowa sedang mengalami masa
            jayanya meskipun rongrongan dari Belanda terus-menerus terjadi.
            Rongrongan itu terjadi karena Belanda memonopoli perdagangan
            rempah-rempah. Sultan Gowa juga sering diserang oleh laskar Bugis
            di bawah pimpinan To Unru Latenritatta Petta Malampe E Gemme’
            Arung Palakka yang berusaha melepaskan diri dari kekuasaannya.
                Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, hubungan antara
            Kerajaan Gowa dan Belanda makin meruncing. Hal ini diawali dengan
            pertempuran antara orang Makassar dan Belanda di perairan di seki-
            tarnya dan di beberapa tempat. Di dataran Sulawesi Selatan dan daerah
            inti Kerajaan Gowa, Belanda belum berani mendaratkan pasukan-
            pasukannya sehingga mereka hanya memblokade dan menempatkan
            kapal-kapalnya di depan Sombaopu (Sagimun, 1986: 123). Namun,       Buku ini tidak diperjualbelikan.
            pada akhirnya Kerajaan Gowa harus mengakui keunggulan Belanda
            dan sekutunya. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian
            Bongaya. Perjanjian ini sangat merugikan Kerajaan Gowa. Oleh sebab
            itu, Sultan Hasanuddin menggugah semangat rakyatnya. Mereka
            lebih baik hancur daripada dijajah Belanda. Kedudukannya sebagai




          36     Narasi Kebangsaan dalam ...
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54