Page 53 - kebudayaan
P. 53
dengan fisiknya yang sempurna. Wajah Sultan Gowa bercahaya, cahaya
durjanya gilang-gemilang. Durja maknanya muka. Jadi, mukanya
bercahaya dan cahayanya itu dipertegas dengan gilang gemilang yang
maknanya bercahaya terang; elok dan cemerlang.
Bukan hanya fisiknya saja yang sempurna, melainkan juga sifat
Sultan digambarkan sebagai manusia sempurna. Bahkan, pada bagian
lain, Sultan Gowa juga digambarkan sebagai seorang satria pemberani
dan pemimpin yang sempurna dan bertuah. Bertuah artinya sakti dan
keramat serta mendatangkan kebahagiaan. Segala sifat baik melekat
dalam dirinya, seperti sabar, murah hati, pandai, dan berilmu agama.
Dia menaati apa yang dilarang (nahi) dan menjauhi yang munkar. Dia
pun sangat murah hati pada semua orang miskin.
Sebagai seorang khalifah, raja yang memimpin negara (Kerajaan
Makassar), Sultan Hasanuddin pandai dalam strategi perang dan
sifatnya penuh tanggung jawab dan adil. Oleh sebab itu, tokoh ini
dipuja rakyatnya. Selain Sultan Hasanuddin, di dalam SPM ada juga
seorang pahlawan lain, yakni Karaeng Bonto Marannu, seorang kepala
atau pemimpin perang. Karaeng Bonto Marannu menjadi pendam-
ping Sultan Gowa. Dalam Skinner (2008) dinyatakan bahwa Bonto
Marannu meninggalkan Makassar pada 23 Oktober 1666. Tokoh
ini adalah pemimpin besar pada masanya. Dia pernah memimpin
pasukan berkekuatan 10.000 orang untuk menaklukkan Buton. Bonto
Marannu juga sangat cakap dalam memimpin pasukannya melawan
Belanda.
Dalam sebuah pertempuran, tokoh ini melakukan perlawanan
sengit pada 1 Januari 1667, tetapi akhirnya dia menarik pasukannya Buku ini tidak diperjualbelikan.
dari pantai dan mundur ke pedalaman. Di daerah itu, dia mendirikan
pertahanan di atas bukit. Pihak Belanda terus mengejar. Seharian dia
mendapat serangan meriam Belanda. Pada 3 Januari 1667, Bonto
Marannu kalah dan mengirim pasukan untuk mengajak Belanda
40 Narasi Kebangsaan dalam ...