Page 46 - kebudayaan
P. 46

wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan itu jelas dan wilayah itu menjadi
              ruang gerak politik. Kesatuan bahasa dipakai sebagai alat komunikasi
              bersama. Dalam satu teritori itu, ada pengakuan secara politis atas
              kekuasaan. Hal ini ditandai dengan diangkatnya seorang raja yang
              memiliki wilayah kekuasaan.


              B.   Representasi Kolonialisme Belanda dan Heroisme
                  Kerajaan Gowa
              Dalam Ikhtisar Keadaan Politik Hindia-Belanda (Arsip Nasional,
              1973: 103–117), dicatat bahwa sejak perjanjian Bongaya tahun 1667,
              Belanda mulai campur tangan dalam kerajaan-kerajaan di Sulawesi.
              Namun, karena sering terjadi beberapa pemberontakan, Belanda
              mulai ikut campur mendamaikan beberapa pemberontakan dan
              berhubungan langsung dengan Kerajaan Bone dan Sultan Gowa
              hingga akhirnya mereka bersama-sama menumpas para pemberontak.
              Namun, lama-kelamaan terjadi ekspansi teritorial. Kompeni mulai
              menduduki Makassar untuk melindungi monopoli perdagangannya
              di Kepulauan Maluku sampai akhirnya Traktat London tahun 1824
              ditandatangani.

                  Monopoli perdagangan Belanda di Makassar dihapus karena
              Belanda sudah tidak berkepentingan lagi dengan monopoli perda-
              gangan di Maluku. Menurut Traktat London, pemerintah Belanda
              hanya menuntut pengakuan kedaulatan atas kerajaan-kerajaan di
              Sulawesi. Sejak tahun 1845, Belanda mulai ikut campur tangan
              dalam kerajaan di Sulawesi.
                  Konteks sejarah seperti itu direfleksikan dalam beberapa karya,  Buku ini tidak diperjualbelikan.
              terutama tentang perjuangan Sultan Gowa, Sultan Hasanuddin, dan
              beberapa kerajaan yang menjadi sekutunya dalam melawan kebi-
              jakan kolonialisme Belanda. Catatan peristiwa sejarah yang menjadi
              ingatan kolektif itu direkam dalam beberapa manuskrip, seperti
              Perlawanan Karaeng Bontomarannu (Bantang, tanpa tahun), Lontarak




                                                 Kolonialisme dan Heroisme ...  33
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51