Page 45 - kebudayaan
P. 45
habis sumber daya alam dari negara yang bersangkutan untuk di-
angkut ke negara induk. Kolonialisme dalam kerangka ini dilakukan
oleh Belanda. Di samping kolonialisme, Belanda juga melakukan
imperialisme yang bertujuan menanamkan pengaruh pada semua
bidang kehidupan negara yang bersangkutan, terutama dalam politik
dan kekuasaan. Perkembangan tersebut terjadi di Makassar pada abad
ke-16 hingga abad ke-18.
Protonasionalisme dalam tulisan ini adalah salah satu bentuk
akar nasionalisme atau rintisan atas kesadaran berkebangsaan. Hal
itu diketahui dari usaha melawan kolonialisme. Konsep kebangsaan
atau nasionalisme ada pada saat negara sudah modern dan dikaitkan
dengan kedaulatan negara. Protonasionalisme ini dasarnya berupa
ideologi kebangsaan yang ada dalam sistem kerajaan—saat NKRI
belum dibentuk. Menurut Smith (2003), dalam kasus seperti ini,
sebuah bangsa (modern) banyak berutang kepada tradisi dan etnisitas.
Istilah bangsa pada dasarnya merupakan produk rekayasa sosial yang
diciptakan untuk kepentingan-kepentingan elite yang berkuasa. Se-
mentara itu, Anderson (1983) memandang bangsa sebagai komunitas
politik yang mengisi kekosongan yang terjadi akibat kemunduran
kerajaan-kerajaan.
Kondisi tersebut dapat dikaitkan dengan sejarah Indonesia
pada awal 1800-an sampai 1945. Pada masa itu, pusat pemerintahan
dan kekuasaan berada di kerajaan-kerajaan yang banyak dimiliki
berbagai suku di Indonesia. Suku-suku ini memiliki identitas yang
mapan yang ditunjang dengan bahasa dan kerajaannya. Di Makassar,
Sulawesi Selatan, terdapat suku Makassar atau Mangasara yang me- Buku ini tidak diperjualbelikan.
miliki sebuah kerajaan besar, yakni Kerajaan Gowa. Masyarakatnya
menggunakan bahasa Makassar sebagai identitas kesatuan. Di wilayah
ini terdapat juga suku Bugis atau urang ugi yang memiliki identitas
bahasa Bugis dengan Kerajaan Bone-nya. Demikian halnya dengan
suku Toraja, suku Mamuju, dan suku Mandar. Teritori yang menjadi
32 Narasi Kebangsaan dalam ...