Page 82 - kebudayaan
P. 82
Supanji, S. H. (2011). Pemantapan wawasan kebangsaan dalam kerangka
NKRI di Kabupaten Cianjur. Cianjur: Pemda Kabupaten Cianjur,
Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat.
Teeuw, A. (1984). Sastra dan ilmu sastra: Pengantar teori sastra. Jakarta:
Pustaka Jaya.
Tim Penyusun Cerita Rakyat Daerah Jambi. (Tanpa Tahun). Tan Talanai
beserta dua buah cerita rakyat Jambi lainnya. Jakarta: Proyek
Pengembangan Media Kebudayaan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Wildan. (2011). Nasionalisme dan sastra. Banda Aceh: Geuci.
LAMPIRAN
Pasal Ini Sila-sila Keturunan Raja Jambi
Sewaktu Tuan Talanai meninggal, Jambi tidak lagi memiliki raja. Di
satu pihak, Raja Pagar Ruyung, Raja Beramah, mempunyai 3 orang
anak (semuanya perempuan) dan anak tertuanya, Putri Selaras Pinang
Masak, memerintah negeri Tanjung Jabung, Jambi. Di pihak lain, ada
dua anak Raja Turki tengah berlayar. Dalam pelayaran, mereka “ter-
tiup” angin besar; yang satu tercampak di wilayah kerajaan Majapahit,
sementara yang satu lagi tercampak di wilayah Pulau Berhala, Jambi.
Putri Selaras Pinang Masak menikah dengan Datuk Paduka
Buku ini tidak diperjualbelikan.
Berhala anak Raja Setambul (Turki). Pernikahan itu menghasilkan
empat orang anak, yaitu Orang Kayo Pingai, Orang Kayo Kedataran,
Orang Kayo Hitam, dan Orang Kayo Gemuk (perempuan). Anak
Raja Beramah yang tengah, Tuan Putri Panjang Rambut, menikah
dengan Raja Pagar Ruyung. Mereka mempunyai empat anak, yaitu
Sunan Muaro Pijoan, Sunan Kembang Sri, Sunan Pulau Johor, dan
Tuan Putri Bungsu yang bergelar Tuan Gadis.
Cinta Tanah Air ... 69