Page 85 - kebudayaan
P. 85
hari tiga malam baru berhenti. Orang Kayo Hitam dapat informasi
bahwa orang yang memiliki rambut panjang di putunganyut adalah
anak dari Tumenggung Merah Mato yang bernama Tuan Putri Mayang
Mangurai, adik dari Raden Kuning Magat Dialam. Orang Kayo Hitam
menghadap Tumenggung Temuntan untuk meminang Tuan Putri
Mayang Mangurai. Tumenggung Temuntan meminta waktu 3 hari.
Tumenggung Temuntan melapor kepada Tumenggung Merah
Mato bahwa anaknya dilamar oleh Orang Kayo Hitam. Menurut Tu-
menggung Temuntan, Orang Kayo Hitam kalau diterima jelek, kalau
ditolak jadi masalah. Sebaiknya diterima dengan syarat Orang Kayo
Hitam harus membawa emas selasung pasuk, seruas buluh batang,
selengan baju kepala tungau, dan segantang ulang-aling. Jika tidak
memenuhi syarat tersebut, lamaran ditolak. Tumenggung Merah
Mato setuju dengan ide adiknya itu. Orang Kayo Hitam menghadap
Tumenggung Temuntan, kemudian dia diberi syarat seperti itu. Ia
menyanggupinya, tetapi minta tempo 6 bulan.
Orang Kayo Hitam pulang ke Tanjung Jabung. Sesudah itu, dia
berlayar ke Pulau Jawa, menuju 8 negeri taklukannya. Sesampainya
di Majapahit, kepala 7 negeri taklukannya (Mataram, Berebes, Pe-
malangan, Pengagungan, Kendal, Jepara, dan Demak) dikumpulkan.
Semua raja-raja taklukannya patuh kepada Orang Kayo Hitam. Setelah
para raja berkumpul, Orang Kayo Hitam menyampaikan maksudnya
meminta bantuan mengumpulkan emas untuk syarat pinangan. Para
raja itu diberi waktu 4 bulan, setelah 4 bulan mereka kumpul kembali
di Majapahit. Singkat cerita emas yang diminta Orang Kayo Hitam
sudah terkumpul. Buku ini tidak diperjualbelikan.
Orang Kayo Hitam kembali ke Jambi dan singgah dulu di Tanjung
Jabung. Tidak berapa lama dia meneruskan pelayaran menuju negeri
Tuan Putri Mayang Mangurai. Sesampainya di negeri itu, Orang Kayo
Hitam menghadap Tumenggung Temuntan, dan akhirnya lamarannya
diterima. Pada hari yang baik, Orang Kayo Hitam pun menikah dengan
72 Narasi Kebangsaan dalam ...