Page 84 - kebudayaan
P. 84

Orang Kayo Hitam dan istrinya hendak pulang ke Jambi karena
              orang tuanya, Datuk Paduka, sudah tua dan sakit. Datuk Paduka
              Berhalo meninggal saat Orang Kayo Hitam masih di Jawa, kemudian
              dimakamkan oleh Orang Kayo Pingai di Pulau Berhala. Orang Kayo
              Pingai menjadi raja menggantikan bapaknya. Saat Orang Kayo Hitam
              dari Majapahit datang ke Jambi, Orang Kayo Pingai menyerahkan
              kerajaannya supaya yang menjadi raja adalah Orang Kayo Hitam.


              Cerita Asal Tanah Pilih, Pedalaman
              Pada masa awal Islam di Jambi, Kerajaan Tanjung Jabung memiliki
              raja bernama Datuk Paduka Berhalo dengan permaisurinya bernama
              Putri Selaras Pinang Masak. Mereka mempunyai empat orang anak,
              yaitu Orang Kayo Pingai, Orang Kayo Kedataran, Orang Kayo Hitam,
              dan Orang Kayo Gemuk (perempuan). Orang Kayo Hitam berlayar
              menyusuri Sungai Batanghari hendak mencari orang gagah di Muara
              Tembesi. Ia menemukan putunganyut (kayu hanyut), lalu mengambil-
              nya. Ternyata di putunganyut itu terdapat rambut melilitnya (rambut
              itu sangat panjang). Orang Kayo Hitam berpendapat bahwa itu tanda
              ada perempuan cantik.

                  Orang Kayo Hitam melanjutkan pelayarannya. Dia bertemu
              dengan orang kampung dan mendapat penjelasan bahwa Rangkayo
              Hitam tengah berada di Kampung Tembesi. Rajanya Tumenggung
              Merah Mato dan saudara Raja Tumenggung Temuntan, mereka anak
              Raja Dewa keturunan Megat-Megatan. Orang Kayo Hitam menghadap
              Raja Tembesi. Dia ditanya maksud dan tujuan, serta asal usulnya oleh
              Raja Tembesi. Setelah dijawab dengan jelas oleh Orang Kayo Hitam,  Buku ini tidak diperjualbelikan.
              mereka setuju untuk bertarung. Banyak orang datang. Tumenggung
              Merah Mato dan saudaranya turun ke tengah gelanggang diiringkan
              oleh Orang Kayo Hitam.
                  Orang Kayo Hitam dengan Tumenggung Merah Mato mengadu
              kesaktian, saking asyiknya mereka mengadu kesaktian sampai tiga




                                                         Cinta Tanah Air ...  71
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89