Page 111 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 111
Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru
MENGGEMPUR BELANDA
DI TELAGA JIKUMERASA
Haula Siompo, S.S.
elaga Jikumerasa bukan sekadar telaga biasa. Melihat
Ttelaga itu, orang-orang tua sekitar telaga selalu teringat
dengan perang yang pernah terjadi di telaga itu. Perang itu
memakan korban yang sangat banyak. Puluhan bahkan
ratusan nyawa melayang akibat perang di Telaga Jikumerasa.
Pada zaman dahulu, ketika Belanda menjajah orang
Buru, para raja dan kapitan mengadakan pertemuan di
sekitar Telaga Jikumerasa. Para raja dan kapitan resah melihat
tindakan-tindakan dari Belanda di Pulau Buru. Mereka
bersepakat untuk melawan penjajah Belanda.
Orang-orang tua di Buru menyebut pasukan Belanda
sebagai pasukan baret. Pasukan baret itu dikenal sangat kejam.
Pasukan baret itu sangat kejam. Sering menyiksa warga. Bersi-
kap bermusuhan dengan raja-raja, dan juga warga Pulau Buru.
Tidak suka dengan sikap Belanda itu, para Raja Bessy
dan saniri bersatu dan membentuk kekuatan untuk melawan
Belanda. Mereka siap menghadapi serangan Belanda jika
Belanda menyerang mereka. Begitulah kesepakatan para raja
dan saniri karena tidak tahan lagi melihat sikap Belanda yang
kejam.
100 100