Page 120 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 120

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

            ingin ibu dan anak lelakinya itu kembali menjadi serangan
            burung Pasang.

                  “Jika ada racunnya yang mengenai tubuhmu karena
            kamu tidak mendengarkan suaranya, maka ambillah tulang
            buah jagung yang berwarna putih dan keras, lalu bakarlah
            hingga hangus. Tumbuklah sampai halus. Kemudian oleskan
            pada bagian tubuh yang terkena racun hingga sembuh,” lanjut
            sang dukun. Dukun itu benar-benar berusaha menolong ibu
            dan anak lelaki itu.
                  “Terima kasih. Kami akan mengingat segala pesan ini.
            Waktu sudah sore. Kami akan kembali ke rumah,” jawab ibu
            lelaki muda itu.
                  Sang dukun mengangguk. Ibu dan anak lelaki itu segera
            berlalu. Sang dukun kembali memberi pesan, “Hati-hatilah!
            Di balik keindahan bulu burung Pasang, ia menyimpan racun
            yang mematikan bagi manusia. Sampaikanlah kepada anak-
            cucumu agar tidak mengganggu hewan lain, termasuk burung
            Pasang.”

                  Ibu dan lelaki muda itu berjalan menuju kampungnya.
            Pesan sang dukung diingatnya baik-baik. Mereka tidak ingin
            kembali menjadi korban burung Pasang.























                                       109                                                                            109
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125