Page 188 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 188

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru












                   TERPISAHNYA PULAU NUSA LAUT

                           DAN PULAU AMBALAU

                          Alaam Ul-haq Manusamal




                   ikisahkan pada zaman dahulu, hiduplah dua orang
               Dbersaudara yang saling menyayangi. Setiap hari
            mereka selalu menghabiskan waktu bersama-sama. Pagi itu,
            setelah bangun tidur dan mandi di sumur, keduanya sarapan
            bersama ayah dan ibu. Singkong, ubi, dan pisang rebus selalu
            menjadi menu utama ketika sarapan.

                  “Kakak dan adik, ayo kita sarapan!” seru ibu memanggil
            kedua anaknya.

                  “Baik Bu. Kami masih menyisir rambut,” sahut kakak.
            Setelah menyisir rambut, keduanya langsung menuju meja
            makan.

                  “Wah, ada pisang goreng,” seru sang adik sambil melihat
            satu-satunya pisang goreng di dalam piring.
                  “Pisang goreng ini manis sekali,” ujar sang kakak sambil
            memakan satu-satunya pisang goreng di dalam piring.
                  “Kakak, kenapa makan pisang goreng itu? Saya kan yang
            pertama melihatnya,” seru adik kesal.
                  “Hei,  pisang goreng itu  ada di  dalam  piring. Bukan
            milikmu seorang. Semuanya berhak memakannya,” jawab
            sang kakak tanpa mempedulikan rasa kesal sang adik.

                                       177                                                                            177
   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193