Page 197 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 197

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

                  Mendengar ucapan pemuda berkaki  karabu, semua
            warga bersorak gembira. Semua hadirin bertepuk tangan.
            Tiga orang yang akan mewakili daerah itu untuk berangkat ke
            Ambon telah ditemukan. Rapat akan diakhiri.
                  Saat menutup rapat, Bapak KPS berpesan, “Kalian bertiga
            adalah utusan rakyat Buru dan menjadi kebangaan kami.
            Tunjukkan kesaktian kalian!” Tampak Bapak KPS  berbicara
            dengan sangat sungguh-sungguh. “Demikian pertemuan kita.
            Terima kasih atas kehadirannya,” lanjut Bapak KPS.
                  Tibalah masa ketiga pemuda terpilih itu akan berangkat
            ke Ambon. Ketiganya menyiapkan perbekalan yang cukup
            hingga  tiba  di  Ambon.  Kora–kora  sudah  siap  berlayar.
            “Semoga kalian berhasil mengemban misi yang sakral ini,”
            gumam Bapak KPS

                  Ketiga pemuda itu bersepakat untuk berangkat ke
            Ambon seusai salat subuh. Kira-kira jam setengah lima pagi.
            Mereka bertemu di pantai Masarette. Pantai Masarette berada
            di pesisir Teluk Kayeli.

                  Di pantai Masarette, sebuah  kora-kora tampak telah
            siap untuk diberangkatkan. Segala kelengkapan seperti jajar
            penggayung, cacing kemudi, baik yang sudah terpasang
            maupun yang cadangan, sudah tersedia lengkap dengan air
            minum, sagu taku, dan sagu lempeng. Selanjutnya, tiga lelaki
            perkasa itu menaiki perahu. Mereka berlayar diawali dengan
            mengucapkan “Bismillahirahmannirrahim.”
                  Manggaha adalah pemimpin kelompok itu. Ia berdiri
            dengan gagah berani di haluan perahu. Di pinggangnya
            terselip sebilah golok pendek yang berwarna keemasan. Lelaki
            lainnya bernama Laidi. Ia bertugas memegang kemudi. Perahu
            dikemudikannya dengan baik. Pulau Manipa menjadi pulau
            pertama yang mereka tuju.




                                       186                                                                            186
   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202