Page 194 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 194

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

                  “Adikku, kembalilah! Jangan pergi! Jangan tinggalkan
            kakak sendiri! Kakak sayang adik,” teriak kakak sambil
            menangis. “Kakak minta maaf sudah membuat adik sedih
            kakak janji kakak tidak akan buat adik menangis lagi.
            Kembalilah adikku sayang!” lanjut kakak.
                  “Kak, saya sayang kakak. Tolong! Saya takut sendirian,”
            teriak sang adik.
                  Adik semakin jauh hanyut meninggalkan kakak.
            Mereka berdua menangis tiada henti, menyesali apa yang
            telah terjadi. Mereka pun teringat pesan kedua orang tua
            bahwa mereka harus saling menjaga, melindungi, mengasihi
            serta menyayangi satu sama lain. Namun semuanya itu sudah
            terlambat.
                  Sang adik hanyut bersama sebagian Pulau Nusa Laut
            dan sebagian pohon sukun, sedangkan bagian Pulau Nusa
            Laut dan sebagian pohon sukun lainnya dihuni oleh kakak.
            Bagian Pulau Nusa Laut yang terpisah itu kini bernama Pulau
            Ambalau.





























                                       183                                                                            183
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199