Page 55 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 55
Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru
untuk burung-burungmu itu,” ujar kadal. Mendengar jawaban
tersebut, Adul dan nenek merasa sedikit tenang. Mereka
percaya kepada kadal untuk memimpin perjalanan.
Perjalanan yang mereka tempuh semakin lama semakin
berat.
“Kadal, kenapa kita ke tempat seperti ini?” tanya Adul.
“Ini tempat yang aman, tidak diketahui banyak orang.
Burung-burung baik ini bisa tinggal di sini. Di dekat gunung
ini, ada goa,” jawab sang kadal sambil menunjuk ke arah
sebuah goa.
Melihat tempat yang tinggi dan jauh dari jangkauan
orang, sang nenek setuju.
“Nenek rasa tempat ini sangat cocok,” ujar sang nenek.
Mendengar pendapat sang nenek, Adul setuju
meninggalkan burung-burung kesayangannya di tempat itu.
“Baiklah teman-temanku, ini tempat yang cocok untuk
kalian menetap. Kalian tidak sendiri. Sesekali, saya akan ke
tempat ini,” ujar Adul. Matanya berkaca-kaca.
Setelah perpisahan yang mengharukan tersebut, Adul
dan nenek kembali pulang ke rumah.
Meskipun telah tinggal terpisah, persahabatan Adul
dan kedua burung tetap terjaga. Mereka masih sering saling
mengunjungi. Terkadang Adul pergi ke atas gunung untuk
menengok burung-burungnya. Terkadang sang burung
terbang menuju rumah Adul untuk bermain-main.
Burung-burung tersebut kini telah tumbuh menjadi
burung elang dewasa yang gagah perkasa. Burung-burung
elang tersebut memiliki sayap yang sangat lebar, penglihatan
dan cakar yang sangat tajam. Mereka tumbuh menjadi
pemburu yang sangat ulung. Meskipun telah dewasa.
44 44