Page 50 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 50

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

            seolah hendak merubuhkan apa saja. Tiba-tiba, datang air bah
            menyapu kawasan Tanusang. Kampung itu terbawa hingga ke
            pantai. Dari arah pantai, muncul dua buah gelombang besar
            yang langsung menghantam kampung Lala dan kampung
            Ubung.
                  Semua orang panik. Mereka berusaha menyelamatkan
            diri. Ada yang memanjat pohon sagu. Ada yang lari ke arah
            Namlea. Ada yang pasrah menanti malapetakan yang akan
            melanda mereka. Sungguh peristiwa yang sangat mengerikan.
                  Beberapa hari kemudian, banjir mulai surut. Topan
            mereda. Gelombang laut juga kembali normal. Satu per satu
            warga mulai kembali untuk melihat kondisi kampung mereka.
            Tampaklah kampung yang telah porak-poranda. Rata tak
            tersisa bangunan dan tumbuhan apapun.

                  Melihat kampung yang telah hancur, warga kampung
            Lala tidak lagi ingin bertempat tinggal di situ. Mereka mencari
            tempat perkampungan baru. Sekitar 4 kilometer dari Namlea,
            mereka membangun perkampungan baru. Sebaliknya, warga
            kampung Ubung tetap menetap di kampung mereka yang
            berada di pinggir pantai.
                  Akibat kejadian itu, kawasan Tanusang berubah menjadi
            sebuah telaga. Warga sekitar menyebut tempat itu dengan
            nama Telaga Tanusang. Air telaga mengalir hingga ke pantai.
            Walau musim kemarau, air telaga tidak pernah kering. Warga
            sekitar kembali menanam sagu di sekitar Telaga Tanusang.
                  Demikianlah kisah Telaga Tanusang. Di telaga itu,
            masyarakat kadangkala melihat seekor buaya besar dengan
            ikat kepala merah di kepalanya. Buaya itu muncul terutama
            saat memasuki musim kemarau.







                                       39                                                                              39
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55