Page 207 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 207
http://pustaka-indo.blogspot.com
adalah, bagaimana cara dia melakukan hal itu? Pada sisi
mana dari Jurang lebar itu dia berada? Kini tak ada lagi
Pleroma, tempat yang berisikan para perantara dan aeon-
aeon. Apakah Kristus, sang Firman, tergolong ke dalam
alam suci (yang kini merupakan wilayah Tuhan sendirian)
atau tergolong ke dalam tatanan ciptaan yang rentan. Arius
dan Athanasius meletakkannya pada sisi yang
berseberangan: Athanasius pada alam suci, sedangkan Arius
memilih tatanan makhluk.
Arius bermaksud menekankan perbedaan esensial antara
Tuhan yang unik dan semua makhluk ciptaannya. Seperti
tertulis dalam suratnya kepada Uskup Aleksander, Tuhan
adalah “satu-satunya yang tidak memperanakkan, satu-
satunya yang abadi, satu-satunya yang tak berawal, satu-
satunya kebenaran, satu-satunya yang memiliki keabadian,
satu-satunya yang bijak, satu-satunya yang baik, dan satu-
3
satunya yang kuasa”. Arius menguasai isi kitab suci dengan
baik dan dia mempersenjatai argumennya dengan teks-teks
kitab suci untuk mendukung klaimnya bahwa Kristus sang
Firman tak lain adalah makhluk seperti kita semua. Sebuah
ayat kunci adalah deskripsi tentang hikmat suci dalam Kitab
Amsal, yang menyatakan secara eksplisit bahwa Tuhan telah
4
menciptakan hikmat sejak dahulu kala. Teks itu juga
menyatakan bahwa hikmat merupakan sarana penciptaan,
sebuah gagasan yang diulang lagi dalam prolog Injil Yohanes.
Firman itu telah ada bersama Allah sejak semula:
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia,
Dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah
5
jadi.
Logos merupakan instrumen yang digunakan Tuhan untuk
membuat segala ciptaan menjadi ada. Oleh karena itu, ia
~200~ (pustaka-indo)