Page 211 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 211
http://pustaka-indo.blogspot.com
Anak Allah,
satu-satunya anak Tuhan Bapa,
yang berasal dari substansi (ousia) Tuhan
Bapa,
Tuhan dari Tuhan,
cahaya dari cahaya,
Tuhan sejati dari Tuhan sejati,
diperanakkan, tidak diciptakan
dari satu substansi (homoousion) dengan Tuhan
Bapa,
yang melaluinya segala sesuatu diciptakan,
segala yang ada di langit dan segala yang ada
di bumi,
yang demi kita dan keselamatan kita, turun
dan dijadikan manusia,
yang menderita, bangkit kembali pada hari
ketiga,
naik ke langit
dan akan datang untuk menjadi hakim bagi yang
hidup dan yang mati
dan kami beriman kepada Roh Kudus. 11
Tercapainya kesepakatan itu menyenangkan hati Konstantin
yang tidak memiliki pemahaman tentang isu-isu teologis.
Tetapi, sebenarnya tidak ada sebuah kesepakatan pun di
Nicaea. Setelah konsili itu, para uskup terus mengajar
sebagaimana biasanya, dan krisis Arian pun terus berlanjut
selama enam puluh tahun berikutnya. Arius dan pengikutnya
terus melawan dan berhasil memperoleh dukungan
kekaisaran. Athanasius diasingkan tak kurang dari lima kali.
Sangat sulit untuk memegang kredonya. Khususnya, istilah
homoousion (secara harfiah berarti “dibuat dari bahan yang
sama”) sangat kontroversial karena tidak berlandaskan kitab
suci dan memiliki asosiasi materialistik. Dua uang logam,
misalnya, bisa dikatakan homoousion karena keduanya
dibuat dari substansi yang sama.
Lebih jauh lagi, kredo Athanasius menimbulkan banyak
~204~ (pustaka-indo)