Page 210 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 210
http://pustaka-indo.blogspot.com
Hanya dengan cara turut serta dalam Tuhan, melalui logos-
nya, manusia bisa terhindar dari ketiadaan karena Tuhan
sajalah yang merupakan Wujud sempurna. Jika logos pun
merupakan makhluk biasa, dia tak akan mampu
menyelamatkan manusia dari kebinasaan. Logos dibuat
menjadi daging untuk memberi hidup kepada kita. Dia telah
turun ke alam manusia yang tidak abadi untuk memberi kita
bagian dalam ketidakberubahan dan keabadian Tuhan.
Namun, pembebasan ini mustahil adanya jika logos sendiri
adalah makhluk rentan, yang juga dapat jatuh ke dalam
ketiadaan. Hanya dia yang telah menciptakan dunialah yang
mampu menyelamatkannya, dan itu berarti bahwa Kristus,
logos yang mendaging, pastilah berhakikat sama dengan
Tuhan Bapa. Sebagaimana dikatakan Athanasius, Firman
dibuat menjadi manusia dengan tujuan agar kita bisa menjadi
kudus. 10
Ketika para uskup berkumpul di Nicaea pada 20 Mei 325,
untuk mengatasi krisis ini, sedikit sekali yang mendukung
pandangan Athanasius tentang Kristus. Kebanyakannya
berpegang pada posisi menengah antara Athanasius dan
Arius. Meskipun demikian, Athanasius berhasil mendesakkan
teologinya kepada para delegasi dan, di bawah ancaman
kaisar, hanya Arius dan dua orang sahabatnya yang berani
menolak untuk menyetujui Kredo Athanasius. Dengan ini
maka creatio ex nihilo pun menjadi doktrin resmi Kristen
untuk pertama kalinya, menegaskan bahwa Kristus bukanlah
sekadar makhluk atau aeon. Sang Pencipta dan Penebus itu
adalah satu.
Kami beriman kepada Allah Yang Esa,
Tuhan Bapa yang Mahakuasa,
pencipta segala sesuatu, yang dapat dilihat
dan tak dapat dilihat,
dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus,
~203~ (pustaka-indo)