Page 209 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 209

http://pustaka-indo.blogspot.com
             menjadi kudus. Ini juga merupakan hal yang esensial dalam
             pandangan  Platonis.  Arius  secara  antusias  percaya  bahwa
             orang  Kristen  telah  diselamatkan  dan  dijadikan  suci,  ikut
             memiliki hakikat ilahi. Ini hanya mungkin karena Yesus telah
             merintiskan  sebuah  jalan  bagi  manusia.  Dia  telah  menjalani
             kehidupan  seorang  manusia  sempurna;  dia  telah  mematuhi
             Allah  bahkan  hingga  kematian  di  kayu  salib;  seperti
             dikatakan oleh Paulus, adalah karena  kepatuhannya  hingga
             mati maka Allah sangat meninggikannya dan mengaruniakan
                                           7
             kepadanya  gelar  Tuhan  (kyrios).   Andaikata  Yesus  bukan
             seorang  manusia,  takkan  ada  harapan  buat  kita.  Tak  ada
             yang bisa kita teladani dari hidupnya jika dia memang adalah
             Tuhan secara hakiki. Justru dengan merenungkan kehidupan
             Kristus yang sarat dengan nilai-nilai kepatuhan seorang anak,
             maka  orang  Kristen  dapat  menjadikan  diri  mereka  pun
             ilahiah.  Dengan  meneladani  Kristus,  makhluk  yang
             sempurna, mereka juga bisa menjadi “makhluk ciptaan Allah
             dengan kesempurnaan yang tak dapat diubah dan tak dapat
             berubah”. 8

             Namun, Athanasius memiliki pandangan yang kurang optimis
             terhadap  kapasitas  manusia  di  hadapan  Tuhan.  Dia
             memandang kemanusiaan secara inheren merupakan sesuatu
             yang rapuh: kita berasal dari ketiadaan dan akan kembali ke
             dalam  ketiadaan  jika  kita  berdosa.  Oleh  karena  itu,  ketika
             merenungkan makhluknya, Tuhan,


                   melihat  bahwa  seluruh  alam  ciptaan,  jika
                   dibiarkan  berjalan  dengan  sendirinya,  akan
                   berubah  dan  bisa  mengalami  kehancuran.  Untuk
                   mencegah  ini  dan  menjaga  agar  alam  semesta
                   tidak  kembali  menjadi  tiada,  dia  ciptakan
                   segala  sesuatu  dengan  logos-nya  sendiri  yang
                   abadi    dan   mengaruniakan     wujud   kepada
                           9
                   ciptaan.


                            ~202~ (pustaka-indo)
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214