Page 214 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 214

http://pustaka-indo.blogspot.com
             Dalam  karyanya  yang  berjudul  Life  of  Anthony,  tentang
             seorang  asketik  padang  pasir  yang  masyhur,  Athanasius
             berusaha  memperlihatkan  bagaimana  doktrin  barunya  akan
             berpengaruh  terhadap  spiritualitas  Kristen.  Antonius,  yang
             dikenal  sebagai  bapak  monastisisme,  telah  menjalani
             kehidupan  yang  penuh  kesusahan  di  padang  sahara  Mesir.
             Dalam The Sayings of The Fathers, sebuah antologi anonim
             tentang ujar-ujar para pendeta padang pasir, dia ditampilkan
             sebagai  manusia  biasa  yang  rentan,  terusik  juga  oleh  rasa
             bosan, ikut menderita karena problem-problem kemanusiaan,
             dan  memberikan  nasihat  langsung  yang  sederhana.  Akan
             tetapi, dalam biografinya, Athanasius menghadirkan Antonius
             dengan  cara  yang  sepenuhnya  berbeda.  Misalnya,  dia
             berubah  menjadi  tokoh  yang  sangat  keras  menentang
             Arianisme;  dia  telah  mulai  mencicipi  pengangkatannya  ke
             status  ilahiah  di  masa  depan,  karena  berhasil  meraih
             apatheia  ilahi  hingga  tingkat  yang  cukup  tinggi.  Tatkala,
             misalnya,  dia  bangkit  dari  pusara  tempat  dia  menghabiskan
             waktu  selama  dua  puluh  tahun  untuk  bertarung  melawan
             setan-setan, Athanasius mengatakan bahwa tubuh Antonius
             tidak  memperlihatkan  tanda-tanda  menua.  Dia  adalah
             seorang  Kristen  yang  sempurna,  yang  ketenangannya  telah
             membedakannya dari manusia lain: “jiwanya tak terusik, dan
                                                             13
             dengan demikian penampilan luarnya tampak damai.”   Dia
             telah  dengan  sempurna  meneladani  Kristus:  seperti  logos
             yang  telah  mendaging,  turun  ke  dunia  fana  dan  memerangi
             kekuatan jahat, Antonius pun turun ke tempat-tempat hunian
             setan.  Athanasius  tak  pernah  menyebutkan  kontemplasi,
             yang  oleh  kaum  Platonis  Kristen,  seperti  Clement  atau
             Origen  dianggap  sebagai  sarana  menuju  ketuhanan  dan
             pensucian.  Makhluk  yang  tak  abadi  tidak  lagi  dipandang
             mungkin  untuk  naik  ke  hadirat  Tuhan  melalui  kontemplasi
             dengan  menggunakan  kekuatan  alamiah  mereka  sendiri.
             Alih-alih, orang Kristen harus meniru turunnya Firman yang



                            ~207~ (pustaka-indo)
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219