Page 247 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 247

http://pustaka-indo.blogspot.com


                                       5





                Keesaan: Tuhan Islam




             Sekitar  tahun  610,  seorang  pedagang  Arab  dari  Kota
             Makkah  yang  ramai  di  Hijaz,  yang  tak  pernah  membaca
             Alkitab dan mungkin tak pernah mendengar tentang Yesaya,
             Yeremia, dan Yehezkiel, mengalami suatu kejadian ajaib yang
             sangat  mirip  dengan  pengalaman  mereka.  Setiap  tahun
             Muhammad ibn Abdullah, anggota suku pedagang Quraisy di
             Makkah,  biasa  mengajak  istrinya  ke  Gua  Hira  yang  tidak
             jauh dari kota itu untuk melaksanakan penyendirian spiritual
             selama  bulan  Ramadhan.  Ini  adalah  praktik  yang  lazim
             dilakukan  di  kalangan  penduduk  jazirah  Arab.  Muhammad
             menghabiskan  waktu  untuk  berdoa  kepada  Tuhan  serta
             membagikan makanan dan sedekah kepada fakir miskin yang
             mengunjunginya  selama  periode  suci  itu.  Dia  mungkin  juga
             banyak  melewatkan  waktu  dengan  beban  pikiran  yang
             menggelisahkan. Kita mengetahui dari kariernya di belakang
             hari  bahwa  Muhammad  sangat  prihatin  akan  keruntuhan
             moral  yang  mengkhawatirkan  di  Makkah,  di  tengah
             keberhasilan spektakuler yang belum lama diraih kota itu.

             Dalam  dua  generasi  terdahulu,  kaum  Quraisy  masih
             menjalani  kehidupan  nomadik  yang  keras  di  tanah  Arab,
             seperti suku-suku Badui yang lain: setiap hari dilalui dengan
             perjuangan untuk mempertahankan diri. Akan tetapi, selama
             tahun-tahun  terakhir  abad  keenam,  mereka  telah  meraih
             keberhasilan  besar  dalam  perdagangan  dan  menjadikan




                            ~240~ (pustaka-indo)
   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252