Page 248 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 248

http://pustaka-indo.blogspot.com
             Makkah  kawasan  pemukiman  paling  penting  di  Arab.  Kini
             jumlah  kekayaan  mereka  telah  melampaui  impian-impian
             mereka  yang  paling  liar.  Namun,  gaya  hidup  mereka  yang
             berubah  drastis  ini  mengimplikasikan  bahwa  nilai-nilai
             kesukuan  lama  telah  tergeser  oleh  kapitalisme  tak
             berperasaan   yang   merajalela.   Orang-orang   merasa
             kehilangan orientasi. Muhammad tahu bahwa kaum Quraisy
             berada  dalam  arah  yang  berbahaya  dan  perlu  menemukan
             ideologi  yang  dapat  membantu  mereka  menyesuaikan  diri
             dengan kondisi yang baru.

             Pada masa itu, setiap pemecahan politik cenderung bersifat
             keagamaan. Muhammad sadar bahwa kaum Quraisy sedang
             menjadikan  uang  sebagai  agama  baru.  Hal  ini  tidak
             mengherankan,  karena  mereka  tentu  merasakan  bahwa
             kemakmuran  baru  itu  telah  “menyelamatkan”  mereka  dari
             kehidupan  nomadik  yang  penuh  risiko,  melindungi  mereka
             dari  kekurangan  gizi  dan  wabah  pertikaian  antarsuku  di
             kawasan  semenanjung  Arabia  yang  membuat  orang-orang
             Badui  setiap  hari  berhadapan  dengan  bahaya  kepunahan.
             Kini,  mereka  hampir  selalu  mempunyai  persediaan  pangan
             yang  cukup.  Makkah  kini  menjadi  pusat  perdagangan  dan
             keuangan  internasional.  Mereka  merasa  telah  menjadi
             penentu  nasib  mereka  sendiri,  dan  sebagiannya  bahkan
             meyakini  bahwa  kemakmuran  itu  akan  memberi  mereka
             kehidupan  yang  abadi.  Namun,  Muhammad  merasa  bahwa
             kultus   baru   keswasembadaan    (istaqa)   ini   akan
             mengakibatkan perpecahan suku.

             Pada masa-masa nomadik yang lalu, kepentingan suku selalu
             harus  didahulukan  daripada  kepentingan  pribadi:  setiap
             anggota  suku  mengetahui  bahwa  mereka  saling  bergantung
             satu  sama  lain  untuk  mempertahankan  hidup.  Akibatnya
             mereka  mempunyai  kewajiban  untuk  memperhatikan  orang




                            ~241~ (pustaka-indo)
   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253