Page 252 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 252
http://pustaka-indo.blogspot.com
kekuatan-kekuatan besar: buktinya, wilayah yang lebih subur
dan canggih di Arab Selatan yang kini dikenal sebagai
Yaman (yang memiliki keuntungan dari hujan muson) telah
menjadi sekadar satu provinsi dalam wilayah kekuasaan
Persia. Pada saat yang sama, ide-ide baru yang menembus
kawasan itu memperkenalkan individualisme yang
meruntuhkan etos komunal lama. Doktrin Kristen tentang
kehidupan sesudah mati, misalnya, membuat nasib abadi
setiap individu menjadi nilai yang suci: bagaimana ini bisa
dicocokkan dengan idealisme kesukuan yang menempatkan
individu di bawah kepentingan kelompok dan mengajarkan
bahwa satu-satunya keabadian manusia terletak pada
keberlangsungan hidup suku?
Muhammad adalah seorang jenius yang sangat luar biasa.
Tatkala wafat pada tahun 632, dia telah berhasil menyatukan
hampir semua suku Arab menjadi sebuah komunitas baru,
atau ummah. Dia telah mempersembahkan kepada orang-
orang Arab sebuah spiritualitas yang secara unik sesuai
dengan tradisi mereka dan yang membukakan kunci bagi
sumber kekuatan yang besar sehingga dalam waktu seratus
tahun mereka telah mendirikan imperium sendiri yang luas
membentang dari Himalaya hingga Pirenia, dan membangun
sebuah peradaban yang unik. Namun, ketika Muhammad
duduk berdoa di gua kecil Hira selama masa ibadahnya pada
bulan Ramadhan tahun 610, dia tidak membayangkan
kesuksesan fenomenal seperti itu. Sebagaimana kebanyakan
orang Arab, Muhammad percaya bahwa Allah, Tuhan
Tertinggi dalam keyakinan Arab kuno, yang namanya secara
sederhana berarti “Tuhan”, identik dengan Tuhan yang
disembah oleh orang-orang Yahudi dan Kristen. Dia juga
percaya bahwa hanya seorang nabi dari Tuhan ini yang akan
mampu memecahkan masalah masyarakatnya, tetapi tak
sedikit pun terbetik dalam pikirannya bahwa dirinyalah yang
~245~ (pustaka-indo)